Kamis, 29 Juli 2010

YANG TERLUPAKAN TRADER FOREX

Salah satu elemen penting dalam transaksi FOREX adalah psikologi trading. Yakni dengan membangun keyakinan dari dalam diri anda sendiri bahwa anda bisa meraih kesuksesan. Caranya bisa dengan mengeliminasi informasi-informasi negatif yang berpotensi menyabotase keputusan transaksi Anda sendiri.

Anda harus lebih memahami persoalan ini, bagaimanapun lebih sering terlupakan oleh para trader forex. Mengapa? Kalau boleh saya jawab sendiri, maka jawabannya adalah kita ini makhluk primordial. Wah, apalagi itu primordial...(ada-ada aja, Kang Sigit).

Begini, saya bertanya saja dan saya mohon selalu jawab dengan "ya" (dari tempat Anda saja), karena kalau Anda menjawab "tidak" tentu Anda orang yang tidak normal. Maka saya tidak bertanggungjawab. wkkwkwwkwkwkwkkk...!

Pertanyaan saya adalah, "Apakah bau kentut dan ketek diri sendiri lebih enak baunya daripada bau kentut dan ketek orang lain? Atau apakah bau kwen (kotoran pada kuku jempol kaki) punya diri sendiri itu lebih enak baunya daripada punyanya orang lain?"

"Ya...........!"

Tepat! Anda telah menjawab dengan benar. Sekarang Anda yang bertanya kepada saya, "Apa hubungannya semua ini dengan trader forex Kang? Kalau salah, Kang Sigit gak normal."

"Boleh, aja, kendali kan pada penaku hehehehehe."

Sebenarnya, saya hanya sejenak membantu mengingatkan saja...Para trader forex itu sering primordial dalam melakukan tradingnya... Selalu membenarkan dan membela perbuatan (open posisi) salahnya. Setiap keputusan yang dilakukan sendiri, adalah enak, penting, benar, penuh harap, jadi perlu dipertahankan...

Bukankah, itu sama saja dengan semua (termasuk keputusan open posisi) yang terdapat pada diri kita itu tampak bagus, baik dan layak dipertahankan?

Misalkan saja kita telah melakukan transaksi, dan hasilnya harga bergerak, dan? setelah melakukan analisa, ternyata yang baru saja di lakukan itu salah posisi. Kemudian untuk membandingkan, kita tidak berfikir, "seandainya pada posisi ini, (ketika tidak ada transaksi) saya akan ambil buy (misalnya) -sementara Anda sudah berada pada posisi sell-. Maka kebiasaan trader adalah membiarkan, mengijinkan dan mempertahankan "posisi sell" dirinya. Mengapa? Ya, karena primordial seorang trader disitu turut mempengaruhi... Apa yang di dapat? floating berkepanjangan bahkan berhari-hari. Bahkan sampai pada titik akhir: Margin Call! Mengenaskan....

Dalam kehidupan sehari hari, sikap primordial ini juga mewarnai kehidupan manusia. Dia akan fokus terhadap diri sendiri, sampai-sampai dalam level lebih tinggi, seperti Kumbokarno: " right or wrong is my country".

Sementara, Anda berfikir sama seperti Kumbokarno itu. Benar atau salah adalah open posisi saya. Maka saya biarkan... kemudian terlalu berharap dan berharap harga akan kembali.

Seperti Kumbokarno-kah Anda?

Atau seperti Wisageni: "Right is right and wrong is wrong" .

Jika Anda seperti Wisageni ini, maka Anda akan segera cutloss transkasi Anda (kesimpulan tepat) karena secara tehcnikal mendukung keputusan Anda. Kemudian Anda transaksi dengan posisi sebaliknya. (katakanlah Anda memilih: right is right).

Untuk bisa pada kesimpulan ini Anda harus banyak belajar lagi dimana kita entry dan kapan kita exit. Ini adalah inti pokok dari forex. Trading bukan soal buy atau sell, trading bukan soal naik atau turun, bukan soal breakhigh atau breaklow, akan tetapi trading adalah soal "kapan kita buy dan kapan kita sell" .

Berikut ini adalah beberapa aspek kedisiplinan yang patut digali dalam upaya pembangunan karakter diri Anda, agar bisa jauh dari sifat primordial Anda:

Perhatikan Kondisi Teknikal
Menentukan apakah market trend telah berakhir atau menemukan tahanan-tahanan adalah kunci dari terbentuknya harga-harga di pasar. Gerakan spikes biasa terjadi ketika pasar bergerak satu arah.

Prinsip Berani Jika Anda Yakin Benar
Saat petugas pemadam kebakaran masuk ke dalam api untuk menolong orang yang terjebak di dalam gedung sekaligus memadamkan apinya, mereka sebenarnya menghadapi ketakutan luar biasa. Namun hal tersebut harus mereka lakukan! Mereka tidak akan pulang hingga berhasil menunaikan tugasnya. Sama seperti trading, tidak apa-apa untuk memiliki ketakutan besar. Namun pada akhirnya Anda harus melakukan eksekusi terhadap kemunculan sinyal-sinyal, seperti; cut loss, menunggu profit ideal dan lain sebagainya. tetapi apabila tidak ada momentum yang benar-benar bagus dan mantap, sebaiknya Anda harus lebih konservatif. Hindari rasa overconfident, meskipun telah berjaya dalam waktu lama. Hindari potensi keserakahan dan mudah terpancing. Tetaplah rendah hati dan konservatif. Karena jika terlalu percaya diri, Anda bisa terjerumus pada kerugian yang menyesakkan.

Jangan Takut Cut-Loss
Tidak ada yang dapat dibanggakan dari menahan posisi rugi terlalu lama. Hal tersebut hanya menunjukkan sifat bodoh dan pengecut. Diperlukan keberanian dan kebesaran hati untuk menerima kerugian sementara. Kemudian menunggu kesempatan yang lebih baik untuk membalasnya dengan keuntungan. Banyak trader yang hancur karena berpendirian teguh pada posisi yang buruk tersebut.

Mereka membiarkan minus semakin banyak, sementara untuk profit baru 3 pip aja diambil. Hihihihihii... Tamatlah riwayatmu!

Yah, usai sudah penjelasan sederhana tetapi penting ini, semoga Anda bisa melenyapkan sifat primordial dalam diri Anda dan dalam Trading Forex Anda.

Apalagi yang terlupakan dari trader forex? Ada juga lho...?! Lupa mendepositkan duitnya untuk account saya, wkwkwkwkwkwkwkk...........

Tidak ada komentar:

Posting Komentar