Selasa, 12 Januari 2010

INTRADAY TRADING

Dalam dunia forex kita kenal bermacam-macam gaya trading. Ada yang long term dengan menahan posisi berhari-hari sampai berbulan-bulan. Ada pula gaya swing dengan mengikuti trend jangka sangat pendek misalnya dalam jangka waktu jam. Ada pula gaya scalping yang mengambil profit sangat kecil pada saat pergerakan pasar besar. Terakhir ada pula yang kita kenal dengannama intraday yaitu membuka posisi dan menutupnya dalam satu hari.

Dalam tulisan ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai gaya trading intraday ini yang dikhususkan bagi para trader pemula alias newbies yang ingin mencoba memakai gaya ini. Walaupun tulisan ini dikhususkan untuk para trader pemula, tulisan ini juga dapat dipakai oleh para trader senior baik sebagai acuan yang dapat
dilihat sewaktu-waktu ataupun sebagai referensi dalam pendidikan kepada trader yang lebih junior.

Pertanyaan Para Pemula
Pertanyaan yang sering kali saya temukan dan dapatkan dari rekan-rekan trader terutama para pemula adalah pertanyaan-pertanyaan seperti ini: “Hari ini GU naik atau turun?” atau “Saya sebaiknya buka posisi buy/sell di mana yah?” dan juga “Posisi saya sekarang + atau – berapa point, sebaiknya bagaimana yah?”. Bagi saya,
pertanyaan itu sah dan wajar saja ditanyakan oleh para pemula karena para pemula seringkali tidak mengerti bagaimana harus bersikap dalam pasar termasuk bagaimana harus bersikap terhadap posisinya sendiri karena saya pun pernah mengalami hal yang sama
_. Di sini saya tidak akan membahas tentang bagaimana menjawab pertanyaan itu secara langsung (karena memang jawabannya bisa macam-macam) atau kewajiban-kewajiban yang harus dilakukan seorang trader agar bisa menjawab pertanyaan seperti itu, tapi saya akan membahas tentang mengapa pertanyaan seperti itu muncul.

Menurut saya salah satu sebab pertanyaan seperti itu muncul karena pada umumnya para pemula belum atau tidak memiliki gaya trading yang jelas alias masih coba-coba. Para pemula sering buka posisi berdasarkan feeling atau karena sinyal si anu atau petunjuk si inu padahal tidak mengerti bagaimana menggunakan atau
memanfaatkan sinyal atau petunjuk tersebut. Dalam tulisan ini saya
hendak mengemukakan suatu gaya trading yang disebut intraday sehingga pada akhirnya para pemula bisa menjawab sendiri

Mengapa Intraday?
Banyak orang akan bertanya mengapa saya mengusulkan strategi intraday. Bukankah hasil dari intraday biasanya kalah dengan hasil dari gaya swing atau bahkan scalping? Memang masing-masing trader mempunyai gaya sendiri-sendiri dan itu memang merupakan hak para trader untuk menentukannya. Dalam tulisan ini saya
hanya menjabarkan beberapa hal mengapa saya memilih gaya trading ini tanpa bermaksud merendahkan atau meremehkan gaya trading lain.

Pada awal atau mula saya trading, saya mulai menghitung-hitung potensi keuntungan atau profit yang bisa diperoleh dari trading. Banyak masukan yang saya dapat terutama dari para trader senior terutama dari Pak Richie yang tulisannya saya jadikan referensi tulisan saya ini. Satu hal yang sangat saya ingat dari beliau adalah ikuti trend sampai trend itu berakhir dan kejar dahulu mutu trading
yang konsisten sebelum kuantitas. Saya pun mengikuti dua nasihat di atas dan saya memutuskan untuk menggunakan gaya scalping dengan mengambil profit 5-10 point. Dalam pikiran saya sebagai seorang pemula saya berpikir bahwa mutu trading yang konsisten berarti profit yang terus menerus dari hari ke hari walau jumlahnya
kecil. Hitung-hitungan kasarnya jika satu hari bisa konsisten dapat profit 5 point maka selama sebulan hasilnya kurang lebih (20*5) = 100 point dan selama setahun menjadi 1200 point! Jika setiap trading menggunakan leverage 1:100 dan margin 10% dari modal maka dalam setahun modal saya sudah bertambah 120%! Wow, bagi saya itu jumlah yang sangat besar sekali. Misi scalping dengan harapan konsisten sehingga satu tahun dapat 120% modal pun saya jalani dengan memakai chart time frame 5
menit dan berbagai macam indikator seperti MA, MACD, RSI, Bolinger Bands, Stochastic, dll _. Hasilnya selama dua minggu sangat menggembirakan yaitu profit 5-10 point setiap hari! Wow, what a lucky man I am! Tentu para pembaca sudah menyadari bahwa cerita ini belum berakhir dan ada tapinya _ Dan kali ini Anda
benar! Setelah masa-masa keberuntungan saya pun mulai bertemu loss alias kerugian. Karena saya termasuk orang yang disiplin dalam trading maka saya selalu set stop loss (SL) dan target profit (TP).

Kesimpulannya


Ternyata konsisten dalam trading itu bukan berarti profit setiap hari tetapi hasil yang konsisten dari minggu ke minggu, bulan ke bulan, dan tahun ke tahun.
Dengan intraday ini saya mendapatkan perbandingan yang lebih baik antara peluang profit dan resiko loss yaitu sekitar 1:1 atau 6:5.
Ditambah dengan beberapa aturan yang saya rancang sendiri maka rasio tersebut bisa ditingkatkan. Selain rasio profit yang meningkat,saya juga tidak mengalami kelelahan karena hanya buka satu posisi per pair dalam satu hari. Selain itu karena posisi dibuka dan ditutup dalam satu hari maka tidak perlu kuatir terkena swap atau interest negatif.

Aturan Intraday
Sama seperti semua gaya trading lainnya, gaya intraday ini juga memiliki beberapa aturan, yaitu:
1. Posisi dibuka dan ditutup dalam satu hari, tidak ada overnight. Jika posisi masih terbuka menjelang tengah malam, maka posisi tersebut ditutup.
2. Selalu disiplin menggunakan SL dan TP setiap membuka posisi atau membuat order.
3. Disiplin menggunakan margin. Sebaiknya tidak menggunakan lebih dari 10% margin keseluruhan yang dipakai.
4. Sabar. Jangan menggeser-geser SL dan TP yang telah ditetapkan kecuali untuk trailing atau mengamankan profit. Biarkan posisi terkena SL atau TP atau penutupan manual menjelang tengah malam.

Selain aturan-aturan dasar di atas tentunya masing-masing trader bisa membuat aturan sendiri-sendiri sesuai kepentingannya, yang penting tetap dalam koridor intraday alias dalam sehari dan disiplin. Memang disiplin ini biasanya yang susah terutama bagi para pemula tapi hal ini perlu dilatih terus menerus. Jika perlu jangan buka trading platform Anda sampai menjelang tengah malam setelah
membuka posisi atau membuat order.

Menentukan Trend
Hal paling mendasar dalam menerapkan intraday adalah menentukan trend. Jika trendnya bulish (naik) maka kita buy. Jika trendnya bearish (turnn) maka kita sell. Jika trendnya sideway alias tidak jelas arahnya maka kita tidak akan masuk pasar dan
membuka posisi atau membuat order. Dengan mengikuti trend maka kita memperkecil resiko loss kita dan memperbesar peluang profit kita. Pertanyaannya adalah bagaimana kita menentukan trend? Menentukan trend bisa dengan indikator tapi bagi saya cara menentukan trend yang terbaik adalah langsung dengan chart harga. Kita secara sederhana dapat membuat trenline.

Membuat Order
Setelah menentukan trend kita beranjak kepada hal mendasar lainnya yaitu membuat order. Trend hanya memberi kita arahan ke mana pasar akan melangkah tapi tidak memberi jawaban di mana kita membuka posisi. Di sini saya akan menggunakan cara yang
sederhana tapi efektif yaitu menggunakan perhitungan pivot, support, dan resistance untuk membuat order. Perhitungan Pivot, Support, dan Resistance yang saya gunakan
adalah:
R3: H + 2*(Pivot – L)
R2: Pivot + H - L
R1: (2*Pivot) - L
Pivot: (H + L + C)/3
S1: (2*Pivot) - H
S2: Pivot – H + L
S3: L – 2*(Pivot – H)

Keterangan:
H = high hari sebelumnya, L = low hari sebelumnya, C = close hari sebelumnya. Saya menyarankan untuk memasang SL dari posisi buka sebesar ½ dari range rata-rata pair. Sebagai contoh SL yang saya pakai adalah -50 untuk GU dan CHF, -35 untuk EU, -40 untuk UJ. Kemudian kita akan menaruh SL kita di atas resistance atau di bawah support agar terlindung dari support/resistance. Biasanya saya menggunakan
selisih 10 point dengan support/resistance untuk menutupi deviasi perhitungan support/resistance dan spread. Kemudian biasa saya memasang TP di R0.5 atau S0.5 yaitu titik tengah antara Pivot dengan R1 atau S1 karena biasa saya cari amannya saja _ .

Akhirnya
Gaya trading intraday ini cocok bagi trader yang mengikuti trend dan tidak mempunyai waktu yang banyak. Dalam intraday, rasio profit dan resiko loss bisa ditekan sehingga cukup sebanding. Aturan dasar dalam intraday terutama adalah disiplin dalam membuka dan menutup posisi. Hal dasar dalam intraday ini adalah
menentukan trend dan membuat order menurut trend.

Penutup
Tulisan mengenai intraday ini hanyalah contoh pengamatan dan pengalaman saya mengenai intraday. Di luar contoh-contoh di atas masih ada banyak varian intraday dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Silakan dipelajari dan disesuaikan
dengan minat masing-masing pembaca. Semoga tulisan ini bermanfaat khususnya bagi para pemula. Termasuk saya sendiri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar