Selasa, 07 September 2010

MENGAPA 90 % TRADER LOSS DAN MENINGGALKAN FOREX?

Dukun forex ada nggak ya? Kalau ada pasti laris manis, pasiennya antri seperti antrinya mobil dalam kemacetam hihihihi... Kalau saya punya "kelebihan" yang bisa menebak pergerakan satu menit ke depan (kayak film 'the NEXT' yang dibintangi Nicholas Cage) pasti saya pilih menjadi dukun forex saja. Biar Anda ikut antri dan ambil nomor antrian diatas 300 pokoknya. Wah, pihak broker pun tidak ketinggalan ikut antri (bagaimana ini?. Sudahlah, makanya saya tidak mau menjadi dukun forex. Saya tidak ingin memasang spanduk di depan rumah saya "MENYEDIAKAN JIMAT KHUSUS FOREX, AMPUH UNTUK MENGETAHUI PERGERAKAN SATU MENIT KE DEPAN!" Wkwkwkwwkkaa...

Saya ingin memasang sebuah judul saja di blog Cafe tercinta ini, biar Anda pun tidak ikut antri... Nih, baca: MENGAPA 90% TRADER LOSS DAN MENINGGALKAN FOREX?"

Sebagai seorang trader yang masih banyak belajar, salah satu hal yang saya pelajari adalah pernyataan "90% orang gagal di Forex". Jika kita tahu faktor-faktor apa yang menyebabkan 90% orang gagal, maka kita bisa menghindari kesalahan yang mereka buat dan membuat kita menjadi yang 10%. Untuk itu topik ini saya tulis agar para senior, master serta siapapun bisa berbagi kesalahan-kesalahan yang ada. Anda pun bisa menambahnya pada kolom komentar. Ide bagus bukan?

Mindset yang salah
Sepanjang sejarah para trader trading forex, ternyata menguasai Forex memerlukan proses yang cukup panjang serta membutuhkan waktu, uang dan tenaga untuk mempelajarinya. Jika tujuan seseorang untuk dapat uang secara cepat, maka tidak ketemu antara keinginan dengan kenyataan. Forex adalah pekerjaan dengan otak bukan dengan otot. Kalau pekerjaan dengan otot (seperti ngojek, jadi tukang parkir, kuli, dsb) uang lebih cepat datang tetapi segitu-segitu saja dapatnya. Kalau pekerjaan dengan otak, mulainya loss atau sedikit, lama-lama jadi bukit. Jadi, mereka yang ingin buru-buru dapat uang, akan gagal dan mereka akan meninggalkan forex.
So, yang pertama menjadi alasan mengapa 90 % trader loss di forex? Sebab mereka memiliki mindset ingin cepat dapat uang yang banyak di forex.

Motivasi yang salah
Motivasi apa yang melatarbelakangi seseorang menekuni Forex. Kalau motivasinya hanya sekedar mau dapat tambahan uang, maka ia akan kecewa. Jika motivasi untuk menekuni forex tidak kuat, maka ketika loss atau sulit dapat profit, maka ia akan berhenti dari forex dan mencari bisnis/pekerjaan lain. Kalau Anda mengatakan motivasi saya kuat, uji diri anda dengan pertanyaan berikut : kalau selama beberapa bulan menekuni forex belum dapat profit yang lumayan atau bahkan rugi, apakah Anda masih berminat di forex? Kalau ngaciiiir, namanya ...Hmmmm...!

Investasi yang salah
Jika mereka yang terjun ke forex adalah orang yang sudah memiliki banyak investasi di tempat lain atau memiliki kapital yang cukup besar, namun tidak memiliki pengetahuan forex yang memadai : mereka cenderung untuk mempercayai investasi tsb kepada orang lain (biasanya marketing/sales dari suatu broker). Begitu uangnya habis atau berkurang drastis, mereka kecewa dan mundur dari dunia forex.

Bosan
Begitu seseorang mulai di forex, dia akan sangat bersemangat. Wah, pokoknya seperti memiliki pacar baru; kemana-mana di pamerkan, disayang-sayang, tetapi begitu pada akhirnya dia mengecewakan danmembosankan, tinggalkan dia dan memilih pacar baru, hihihhi.... Keadaan sebagai trader pemula, tidak jauh berbeda; mengumpulkan banyak informasi, ebook, dsb sambil mencoba untuk trading virtual. Ketika mencoba suatu metode/sistem/strategi, tetapi hasilnya kurang memuaskan atau bahkan loss, mereka langsung mengganti dengan metode/sistem/strategi lain tanpa memberikan kesempatan/waktu lebih lama kepada metode/sistem/strategi yang sebelumnya mereka lakukan. Ketika sudah berkali-kali ganti metode/sistem/strategi tetapi belum juga mendapatkan hasil, maka timbul kebosanan dan pergi meninggalkan forex.

Loss lebih banyak daripada profit
Seorang newbie biasanya berani tanpa pakai stop loss atau kalau pun menggunakan SL dibuat cukup jauh. Tetapi begitu ngomong profit, untung sedikit nggak apa-apa, langsung closed saja. Lumayan, asal profit. Jadi perbandingan risk:reward, lebih besar risk daripada reward. Ini sama aja mendanai pengeluaran besar dengan pendapatan kecil. Begitu rekening pelan-pelan terus berkurang, seseorang bisa merasa forex tidak cocok dengan dirinya dan diapun meninggalkan forex. Kabuuuur!

Sok Jago dalam trading
Banyak trader diakui atau tidak, itu sering merasa diri 'paling' pintar urusan trading, biasanya mereka ini ya mereka yang secara kebetulan berpendidikan tinggi atau sudah punya jabatan tinggi, so, merasa diri pintar, sudah jago dalam trading karena 'pernah' dia sehari dapat profit lumayan besar. Karena merasa pintar, tidak mau belajar dari orang lain, tidak mau ikutan forum, malu bertanya pertanyaan bodoh (soalnya menganggap diri pintar), mencoba metode sendiri tanpa pengalaman dan pengetahuan yang mendalam (kalau perlu melawan trend yang sedang berjalan), sok ahli menganalisa, menyalahkan orang lain segala. Ketika gagalnya lebih banyak daripada berhasilnya, ia mencari-cari alasan untuk diri sendiri : "Saya kan sudah berhasil di pekerjaan sekarang, di forex nggak berhasil nggak apa-apa." Jadilah dia meninggalkan forex.

Tidak sabar
Dalam permainan forex itu diibaratkan belajar forex seperti belajar di sekolah, mulai dari playgroup, TK, SD, SMP, SMA, Universitas. Dimulai dari istilah, cara trading, money management, sampai teknik trading yang canggih-canggih. Nah, banyak newbie, baru di playgroup kemudian loncat mau belajar pelajaran SMA, gara-gara melihat di forum ada master yang menyebutkan keberhasilan yang didapat dengan suatu metode/sistem. Akibatnya ya keblinger dan stress, mau bisa menguasai profit yang banyak dan cepat, tetapi sayangnya belum mampu. Akhirnya yang ada malah menyerah dan meninggalkan forex.

Tidak memiliki modal yang cukup
Barangkali alasan ini adalah alasan terpopuler. Trader pemula yang menggunakan modal pas-pasan (karena memang tidak punya modal yang besar), dan karena menggunakan modal kecil, kesempatan loss-nya ternyata lebih besar (karena berbagai alasan tertentu). Maka begitu loss dan Margin Call. Pensiun dah...menjadi trader forex. Keinginan untuk terus melanjutkan sih selalu ada, tetapi tidak ada dukungan financial. Mau apa coba? Paling kalau kangen, lihat chart, mencoba menganalisa, open transaksi di demo... hihihihi...! Sambil ngebayangin, "Kapan yah bisa punya modal lagi? hixs hixs hixs....

Begitu ada modal lagi (meski sedikit), di masukkan account, tetapi was-was juga dan terganggu karena isterinya ngomel melulu.. Wkwkwkkwka....akhirnya ludes juga.
Maafkan saya yang hampr setiap hari nyindir Sampean.... Sebetulnya, itu juga pernah terjadi padaku.

Masih banyak yang lain tentunya.. tetapi biarlah Anda saja yang melanjutkan!
Woke, kunjungi selanjutnya disini! Ada yang menarik! Sangat menarik!

1 komentar:

  1. salah satu alasan yang populer ketika trader mengalami kegagalan adalah karena tarder tersebut tidak sabar dan cenderung untuk terburu - buru dalam melakukan close posisi ataupun open posisi. Hal ini pernah saya alami dalam trading dengan menggunakan akun CTrader ECN di broker octafx

    BalasHapus