Tampilkan postingan dengan label money management. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label money management. Tampilkan semua postingan

Kamis, 24 Mei 2012

MANAJEMEN UANG DALAM FOREX


Hallo Pembaca...

Mungkin ini yang kamu Anda cari... tentang memenej duit ketika Anda trading. Betapa sering saran dari para senior agar kita menerapkan manajemen ketat ketika kita trading, tetapi apakah itu?

Manajemen uang adalah keterampilan untuk mengelola modal kita di dalam trading, jika Anda ingin menjadi sukses di Forex trading. Begitu kira-kira sederhananya manajemen uang yang kita maksud.

Manajemen Uang hanyalah sebuah sistem yang efektif untuk melestarikan modal saat Anda meningkatkan keuntungan Anda. Dengan kata lain sistem yang baik akan membantu menjaga Anda dari kehilangan semua uang Anda dan membantu Anda menghasilkan uang.


Tujuan saya menulis artikel ini adalah untuk memperkenalkan trader FOREX pemula sebagai konsep dan mekanisme perdagangan mata uang. Katakanlah sebagai tips buat Anda. Dan saya rasa ini adalah tips yang paling mendasar pada masalah pengelolaan uang.

Kita tahu, bahwa dengan FOREX Anda dapat mendidik diri sendiri tentang cara pasar beroperasi dan mengembangkan rencana perdagangan yang berbasis pada pengetahuan yang akan memungkinkan Anda untuk membuat sebuah keuntungan.

Dengan pengetahuan tentang bagaimana pasar bekerja dan trading plan yang menggabungkan sistem manajemen keuangan yang solid, Anda memiringkan peluang dalam mendukung kesuksesan Anda di FOREX.

Manajemen Uang adalah penting karena bahkan jika Anda memiliki sistem perdagangan yang bagus tetapi miskin keterampilan manajemen uang akhirnya Anda akan kehilangan duit di account Anda, dan akun akan menjadi bangkai... Paling tinggal lembaran kertas usang bukti pernah pake account itu hehehee...

Tetapi dengan keterampilan manajemen uang yang kuat, Anda akan terus-menerus bisa menambahkan keuntungan atau profit ke account trading Anda.
Percaya gak percaya, lama-lama juga percaya....

Berikut adalah daftar item yang mungkin perlu Anda pertimbangkan ke dalam program manajemen uang Anda.

TIPS Money Management

1. Kurang Modal adalah hambatan - Kebanyakan bisnis gagal karena mereka kekurangan modal. Tetapi dilanjut dengan hutang. Termasuk untuk trading ini khakahhakhakhaaa...Jangan berharap untuk membuat perdagangan FOREX ratusan % sebulan. Karena harus menanggung beban keuangan yang terlalu besar. Jadi meski sedikit modal, lebih baik jangan menambah hutang. Apa adanya dulu dan bersabar... Sulit ya? Ya... dan jika menghutang, nanti akan ketemu yang lebih sulit lagi. Sudah sulit, yang dihadapi punya nyawa lagi.....! Ditambah dia juga bawa materai mau menyita agunan Anda gimana?

2. Jangan gunakan dana “yang jika kehilangan” bisa menyebabkan cekcok rumah tangga.
Wah ini penting... pengalaman soalnnya.. khakhakhaaa... - Pada awalnya sementara Anda belajar untuk perdagangan pake uang demo dulu saja, perdagangan rekening fiktif. Ini dibutuhkan saat Anda mengembangkan keterampilan yang diperlukan dan kepercayaan diri untuk memulai trading nantinya dengan "uang nyata."

Setelah Anda memiliki jejak perdagangan yang sukses, bbaru kemudian harus dengan uang sungguhan dan uang yang hanya Anda mampu untuk kehilangan. Kejam ya? Sekali lagi, Anda tidak boleh meminjam dana atau dana campuran (dana belanja istri Anda dan dana anak sekolah). Ingat bahwa sementara FOREX sebagai perdagangan dapat menguntungkan, disisi lain juga mesin pembunuh.

3. Punya rencana - Tentukan apa yang Anda inginkan dari FOREX dan mengembangkan rencana untuk Anda di sana.

4.Jangan pernah mengambil risiko lebih dari 5% dari total modal Anda pada perdagangan - Jumlah ini dapat bervariasi tergantung pada ukuran account trading Anda.

5. Jangan pernah berdagang tanpa stop loss order - Anda tidak pernah tahu pasti pergerakan selanjutnya, maka Anda dapat menentukan berapa banyak kerugian yang Anda bersedia. Anda menentukan penempatan stop loss Anda dengan seberapa besar risiko Anda bersedia untuk mengambil perdagangan. Jika dalam perdagangan tertentu Anda memiliki strategi yang berbeda, yakni tanpa Stop loss, maka pergunakan money management dengan lebih bijak lagi. Dalam hal ini misal strategi averaging. Strategi ini memerlukan terlalu banyak risiko, maka kita harus set MM yang lebih bijak lagi. Dan jangan lupa, batasi loss Anda. Misal floating minus 30 % dari modal, close all. Hal ini untuk menghindari MC, Habis duit....
Pokoknya harus diinget, “Cutloss rapopo daripada habis mas, mending konsen mbalikin modal daripada nyari modal wkwkwkkaaa....!”
6. Menentukan rasio risiko-imbalan - Mengapa Anda berisiko $ 1000 untuk membuat $ 500? Dalam kasus perdagangan ini rasio risiko-imbalan adalah 2:1. Idealnya Anda tidak harus memasukkan perdagangan yang menawarkan kurang dari 1:02 para mentor FOREX dalam hal risiko-imbalan banyak menyarankan: tinggal keluar dari pasar sampai perdagangan 1:04 datang.

7. Mengunci keuntungan - Setelah anda berada posisi untung, untuk mengunci keuntungan Anda perlu menyesuaikan stop loss untuk mengunci keuntungan ini. Meskipun hanya 1 pip. Tetapi itu duit, Mas......

8. Mari keuntungan biarkan berjalan dan segera memotong kerugian Anda jika salah arah. Jika salah arah terus? Yo jangan trade dulu... istirahat. Evaluasi, adakah sistem kita yang salah untuk jenis pergerakan yang demikian.... Besok masih ada hari untuk berforex ria, koq. Jangan membuat kesalahan dengan dendam. Di sisi lain jangan terlalu serakah dan menutup posisi Anda segera setelah Anda berada dalam keuntungan. Manfaatkan tool Trailing Stop. Seringkali pedagang menutup posisi mereka terlalu dini hanya untuk menemukan mereka bisa mendapat keuntungan. Padahal akan medapatkann lebih keuntungan jika membiarkan keuntungan mereka berjalan..

9. Trend adalah teman Anda sampai berakhir-Kecuali anda memiliki alasan yang sangat baik selalu perdagangan dalam arah tren. Menentukan tren paling mudah adalah menggunakan trenline.. Silahkan belajar trenline.. nikmati rasanya.. dan bedanya... Dan nikmatilah bersama secangkir kopi Anda...
“Hah? Belum disiapkan nih...!”
“Yo mosok aku yang harus siapin buat kamu! Bikin sendiri sono!!!”
Hhihihihihiiiii......

Rabu, 28 Maret 2012

RISK MANAGEMENT DALAM FOREX

By Rezanades

Tadinya saya menyangka bila dalam Trading kita  harus mendapatkan banyak posisi yang menang (winning positions )  untuk bisa menutupi jumlah loss saya dan menghasilkan profit dalam acc trading saya. Namun ternyata anggapan saya selama ini adalah salah. Sekarang dengan Risk Management yang baik, saya bisa mengalami 50% posisi rugi (loss positions )  dengan tetap menghasilkan 15% ROI atau Return On Investment.

Entry posisi yang  baik  harus diikuti dengan Risk Management yang baik. Seorang Trader bisa mendapatkan banyak winning positions  tetapi belum tentu  account tradingnya bertumbuh bila tidak dikawal oleh Risk Management yang baik.


Stop Loss dan Target Profit
Selalu memasang Stop Loss dan Target Profit secara disiplin. Yaitu merencanakan sedari awal dimana tempat Stop Loss dan Target Profit. Kemudian menahan posisi trading kita hingga mengenai salah satunya (SL atau TP ). Terkadang begitu posisi kita berjalan, emosi membuat kita untuk menggeser Stop Loss dan Target Profit kita sehingga menjadi berubah dari rencana awal. Salah satunya yang harus kita hindari adalah menggeser Stop Loss lebih besar dari rencana semula begitu harga berbalik kearah yang berlawanan dari posisi kita, hal ini dapat mengakibatkan kerugian yang lebih besar. Lalu menggeser Target Profit lebih besar dari rencana semula begitu harga bergerak kencang sesuai dengan arah posisi kita. Emosi karena begitu senangnya melihat posisi kita mendapat untung yang demikian cepat dan besar.  Karena Target digeser tidak berdasarkan pertimbangan rational melainkan emosinal belaka dapat berakibat Target terlalu jauh untuk dicapai. Sehingga begitu harga mulai kembali jenuh akhirnya kemudian dapat berbalik kearah yang berlawanan  dari posisi kita sehingga menghasilkan loss posisi.






RISK REWARD RATIO = 1:2
Prinsip Kedua dalam Risk Management kita adalah  Reward dalam posisi trading kita minimal  harus selalu 2 kali lipat jumlahnya dari yang kita resikokan. Atau bisa 3 kali atau 4 kali lipat dari jumlah yang kita resikokan. Inilah yang biasa disebut Risk Reward R : R = 1 : 2.

Yang disebut dengan Risk adalah jarak dari posisi entry kita dengan Stop Loss
Yang dimaksud dengan Reward adalah jarak dari posisi  entry kita dengan Target Profit.

Jadi contohnya misalnya kita memasang jarak antara entry level dengan stop loss adalah 30 pips. Maka jarak antara entry level dengan Target Profit harus 60 pips (minimal )

Lalu kemudian kita harus menentukan berapa % dari jumlah acc trading kita yang hendak kita resikokan. Saya tidak pernah merisikokan lebih dari 3% dari jumlah acc saya setiap kali membuka posisi dan saya berencana untuk disiplin dalam hal ini. Namun pilihan resiko ini tergantung dari selera masing- masing trader terhadap resiko, bisa 3%, bisa 4%, atau bahkan 6%.

Namun hal yang terpenting adalah kita harus nyaman dengan jumlah resiko yang kita tentukan sendiri dan konsisten dalam menerapkannya.

Contoh :
Misalnya bila kita mempunya acc Balance sebesar $10,000 maka jumlah uang yang kita resikokan setiap kali membuka posisi adalah 10,000 x 3% = $300. Lalu misalnya kita harus mengambil 90 pips untuk memasang Stop Loss kita, maka kita harus merubah volume kita agar jumlah resiko kita tetap berjumlah $300 untuk setiap kali membuka posisi.

Jadi perhitungannya adalah :
Dengan Margin 1: 100 rata- rata untuk nilai 1 pips adalah 10 USD. Sehingga :
300 USD/ (90 X 10USD) = 0,33 . Maka kita harus memasang volume trading kita menjadi 0,33 dalam entry posisi tersebut.  Dengan jarak Target Profit selalu 2 kali lipat dari Stop Loss nya yaitu 180 pips, maka Resiko kita adalah selalu Fix 300 USD dan Reward kita adalah selalu Fix 600 USD untuk setiap kali entry position.

*)Harap dicatat bahwa setiap pair memiliki nilai pips yang berbeda- beda. Saya hanya mengambil rata- ratanya saja bila 1 pips = 10 USD.



Bila kita memerlukan jumlah stop loss yang lebih besar misalnya 150 pips, maka perhitungannya adalah :

300 USD/(150 X 10 USD) = 0,2. Maka volume yang harus kita ambil adalah 0,2. Dengan jarak Target Profit selalu 2 kali lipat dari Stop Loss nya yaitu 300 pips,  maka Resiko kita adalah selalu Fix 300 USD dan Reward kita adalah selalu Fix 600 USD untuk setiap kali entry position. Walaupun jumlah pips dalam stop loss yang kita ambil bisa berubah- ubah.

Jadi apabila dengan Risk VS Reward (1:2) = 300 USD : 600 USD saya  andaikan melakukan 10 kali transaksi dan 50% dari 10 transaksi tersebut saya mengalami Loss positions. Maka perhitungannya adalah sebagai berikut :

  1. LOSS                =          -300
  2. LOSS                =          -300
  3. LOSS                =          -300
  4. LOSS                =          -300
  5. LOSS                =          -300
  6. PROFIT             =          600
  7. PROFIT             =          600
  8. PROFIT            =          600
  9. PROFIT            =          600
10.  PROFIT          =          600
TOTAL LOSS :    -1500
TOTAL PROFIT : 3000
TOTAL ROI : 1500 or 15% from USD 10,000 Balance

Dari perhitungan diatas kita dapat melihat bahwa walaupun setengah dari total transaksi saya mengalami kekalahan saya masih tetap mendapatkan keuntungan. Hal ini juga berarti adalah saya tidak mesti selalu benar dalam melakukan prediksi dan analysis, saya dapat memanage probabilitas saya untuk terus mendapatkan kemenangan walaupun setengah dari total posisi yang saya ambil mengalami kekalahan. Sebagaimana layaknya manusia normal yang tidak bisa meramal maka trading tidak mesti membuat forecasting (meramal ) yang selalu jitu tetapi bagaimana cara kita memanage probabilitas.

Bahkan walaupun 60% dari total transaksi saya mengalami kekalahan atau Loss positions saya masih tetap bisa mendapatkan keuntungan. Dengan demikian saya mengetahui bahwa dengan manajemen resiko ini probabilitas saya untuk mendapatkan kemenangan begitu besar dari seluruh total transaksi saya.
Strategy ini juga membuat saya merasa nyaman untuk berlama- lama menahan posisi saya. Karena saya tahu berapa probabilitas peluang saya. Trading pun menjadi sebuah aktivitas yang nyaman dan terkontrol.


Move Stop Loss into Break Even


Apabila harga bergerak searah dengan posisi kita dan mulai menghasilkan keuntungan maka ada saatnya untuk menaruh Stop Loss pada posisi entry kita. Sehingga apabila harga berbalik berlawanan dari posisi kita kerugian kita bisa menjadi 0.

Contoh : Semisal kita membuka posisi buy di EUR/USD di 1.3050 dengan SL 30 pips dan TP berjarak 60 pips. Apabila harga sudah bergerak searah dengan posisi kita dan sudah mencapai +30 pips, maka pindahkan Stop Loss kita menjadi 1.3050 hingga transaksi kita menjadi zero risk.


Meningkatkan Risk Reward Ratio dengan Teknik Stop Loss Break Even


Sebagaimana yang sudah saya singgung sebelumnya, meresikokan 3% capital untuk setiap kali transaksi adalah juga berarti menahan diri untuk tidak menambah posisi berikutnya walaupun kita melihat ada Signal lain yang timbul dalam Pair lain.

Apabila kita melihat signal untuk membuka posisi baru timbul, Kita hanya akan mengambil posisi baru tersebut apabila kita sudah berhasil memindahkan stop loss kita menjadi  break even. Dengan begitu secara probabilitas kita sudah menambah Risk Reward kita menjadi berlipat ganda.

Sebagaimana contoh berikut :

Posisi 1            Risk 300 USD  Reward 600 USD  ( Risk Reward Ratio 1 : 2 )
-----Berhasil memindahkan Stop Loss menjadi Break Even -----
Posisi 1            Risk 0               Reward 600 USD ( Risk Reward Ratio 0 : 2)
-----Timbul signal baru, ambil Posisi 2----
Posisi 2            Risk 300 USD   Reward 600 USD ( Risk Reward Ratio 1 : 2)
Total                Risk 300 USD   Reward 1200 USD (Risk Reward Ratio 1: 4)

Demikian semoga bermanfaat.

http://www.facebook.com/rezanades.ilhambintang

Senin, 21 November 2011

KUNCI TRADING


"Kek, ajarin saya kunci trading dong!"

"Buka internet dan belajar padanya!"

"Jangan gitu thow Kek, ntar kakek tambah peyot lho...!"

"Jika saya ajarkan pun kau tak akan melaksanakannya...!"

"Pasti akan saya kerjakan Kek...!"

"Berat..berat..berat!"

"Opo thow?"

"Kunci trading hanyalah Money Management..pengelolaan uang! Pengelolaan uang itu seperti sex: Semua orang melakukannya, salah satu cara atau lainnya, tetapi tidak banyak suka bicara tentang hal ini dan beberapa melakukannya lebih baik daripada yang lain. Tapi ada perbedaan besar:. Situs sex di Web berkembang biak, sementara situs yang ditujukan untuk seni dan ilmu manajemen uang agak sulit untuk menemukannya. Begitu kata Gibbons Burke.

Membahas sex akan cenderung mempraktekkannya tetapi membahas money management, cenderung untuk mengabaikannya, kata Ninjaa Trader."

"Piye Kek..!"

"Ya itu tadi, gunakan MM kamu ketika kamu trading."

"Lha untuk MM yang bagus sendiri gimana Kek, agar MM tersebut bisa meproteck akun seberapa besar dan aman?"

"Sebenarnya di sarankan untuk MM itu minimal mampu menahan floating hingga MC yaitu 1000 pips.. atau Anda bisa ambil cara lain, misal ketahanan 1:500 tetapi siap cut loss atau pasang SL. Karena itu harus diplanningkan berapa pips yang mau didapatkan sebagai target harian dan berapa pips yang mau diresikokan sebagai batas loss harian. Jadi waktu kita melakukan cut loss atau membatasi dengan SL, itu tidaklah menghabiskan modal yang melebihi dari yang kita toleransi yang bisa membuat sangat down dan kecewa.

Pemula biasanya belum memahami MM dengan baik, maka kemungkinan dalam tradingpun dikhawatirkan akan memberikan pengalaman yang buruk.

Ingat ya Ndul..MM bisa meminimalkan resiko kena MC atau loss gede. Biasanya dalam meminimalkan resiko itu dipake SL dan TP buat pembates ama perhitungan margin level yang aman dan juga penggunaan pake trailing stop loss buat ngamanin profit. Itu semua bagian dari MM yang baik buat minimalkan resiko kena loss."

"Jadi, salah satu penggunaan MM yang baik adalah dengan selalu menggunakan TP dan SL, Kek. Atau penggunaan MM ini agar loss yang terjadi tidak semakin besar. gitu Kek..?"

"Ya yang pasti kita harus selalu pantau penggunaan MM kita. Kadang dicampuri macem-macem hal, jadi gak pake MM dengan bijak pada akhirnya. Akhirnya loss juga."

"Apa itu Kek..?"

"Beban si trader itu sendiri... Kalau dia modalnya kecil, cenderung menyepelekan... karena hasil seperti gak ada gunanya kalau pake MM yang bener. Coba aja misal modal 10 $... ma pake MM ketahanan 1:1000 .. lha bagaimana perasaan dia ketika profit? Nangis kan? Tidak sebanding dengan capeknya menganalisa, menunggu, biaya koneksi dll. Akhirnya, yaaa gak MM - MM an..... Kemudian, beban tanggungan hutang si trader jga mempengaruhi... ada lagi, beban dikejar-kejar setoran..., kebutuhan... dll, sementara semua itu sangat mendukung untuk tidak taat pada MM yang bijak.

Modal besar... haalaah apalagi... pun sulit mau menggunakan MM dengan baik. Modal besar kan harus dapat besar... ini mindset trader bermodal besar... kecuali trader modal besar yang telah tobat, modal besar tapi target kecil (1% s/d 2% per hari) hahahahaaa...

"Lha untuk cucumu gimana, Kek!"

"Lha, bapakmu dah ngasih modal belum untuk kamu trade-kan?"

"Belum Kek!"

"Lha terus...?"

"Modal bonusan, Kek!"

"Hohohohohooo..... Yo wes.. gak popo lah. Untuk belajar. Yang penting, money management harus bagus a ndul... kalau tidak yakin pasang lots kecil dahulu dan lihat keadaan pasar jangan sembarangan open trading.

Yang jelas, MM itu termasuk pengendalian profit dan loss yang didapat serta termasuk juga rencana bagaimana pengembangannya supaya profit bisa maksimal nantinya..."

"Saya sudah berkali-kali trading dengan bonusan, Kek... habis juga. Mengapa ya Kek?"

"Kelemahan para newbi itu kan,gak mau mengatur MM dengan baik, jadinya balance kita gampang kebobolnya, namun gak mudah juga untuk menerapkan hal tersebut. Butuh waktu untuk menyadarinya, lebih-lebih untuk mempraktekkannya. Apakah harus habis jutaan rupiah, baru sadar tentang hal ini? Kan lebih baik perhatikan omongan kakekmu ini..."

"Iya Kek... memang bener kakekku yang ganteng ini... klo mau hunting system yang bagus tak akan ada habisnya, hampir semua system yang di share di forum2 internet bagus bagus, tapi belum tentu bisa berhasil bila kita jalankan, karena masih ada faktor psikologi dan MM yang pengaruhnya paling besar, ya Kek...benarkah?"

"Mboohlah...!"

"Koq gitu, Kek...? Ngambeek....!"

"Sudah saya bilangin... Kamu sudah tahu MM itu penting.. psikologi trading itu penting... Kamu tahu... sebaik sistem apapun kala MM nya buruk pun kita loss. kenyataannya...? Kenyataannya...? Berapa kali kamu dpt bonusan untuk trading dan loss melulu??? Jawabanku pun jika berbaris-baris panjangnya... bisa diukur sama mulutmu... tetep aja akan menjadi koleksimu... Trader pada hebat mengkoleksi ilmu, tapi gak mau praktek... !"

"Ampuun Kek.... ampuuun....! Kabuuuuurrrrr....!"

"Ckckkckkckck...!" kakek geleng2 kepala... sambil terus.. pwuuussss pwussss klepushhh... nyedot udud tinggal sak batang (ngenteni ono sing kirim sak slop...) wkkwkwkwkwkkwkwkwkw......

Sebenarnya juga lagi mikir kunci mobile mau di dokokno ngendiiiiiii? Pingin kloyong... kondangan... lg musim nih...

Bye...

Rabu, 03 Agustus 2011

PEMAHAMAN MONEY MANAGEMENT TRADING

Ini tulisan sobat baikku di FB: Retno Lestari dr Jogjakarta
Simak baik baik ya sobat...

PADA UMUMNYA kita menyimpan uang di bank, Almari, brangkas, bawah kasur dan lain2nya , tetapi kali ini kita menyimpan uang kita pada BROKER baik broker LOKAL maupun INTERNATIONAL, Uang yang kita simpan di BANK tentu saja ada buku tabungan, rekening Koran, deposito, sedangkan pada Broker kita mendapatkan balance sesuai dengan nominal yang kita depositkan ditambah dengan iming2 bonus 15% 20% bahkan ada yg 35%.. namanya INVESTASI, entah apa namanya kalo disimpan dalm bentuk saham, obligasi, atau surat berharga lainnya…  

Menurut saya NEWBIE “RETNO LESTARI” uang yang kita simpan pada broker tadi bisa kita lihat sewaktu2 dan kita bisa menjual nya atau membeli dengan mudah …segampang kita bisa klik muose pada PC atau lap top kita & kotak katik sekehendak kita saya menyebutnya dengan “bermain”‘ bukan “main-main”
 

Hendaklah di mengerti kalau uang yang kita simpan pada broker tadi sama statusnya seperti uang yang kita simpan di bank. Maka wajib dan harus diperlakukan dengan sangat hati2 . tidak dengan EMOSI, kita dalam memperlakukannya..
 

Broker telah menyediakan seperangkat peralatan software yang memungkinkan kita untuk melakukan penjualan dan pembelian VALAS sebesar jumlah balance yang kita depositkan.. broker akan mendapatkan komisi dari setiap kita bertransaksi menjual atau membeli berupa Spread, komisi, dan swap. (semua dah tau itu) 

Nah kali ini saya akan share pengalaman saya dalam mengkotak katik uang yang kita depositkan pada broker. Saya memilih broker INTERNATIONAL karena pendapat & pandangan saya jauh lebih aman (save).
 

sebagai contoh :
deposit sebesar Rp 11 juta , tertulis dalam balance $ cent 110.000 (mungkin sekarang berubah2).
Istilah menjual dan membeli saya sebut “PASANG”
estimasi $ 1 = Rp 10.000
setiap $ cent 100 = $ 1
modal = 110.000
Asumsi “pasang” aman adalah 3% dari modal bukan 10%
Jadi 110.000 x 3% = 3.300
 

OP (open posisi) Yang saya gunakan adalah zise lot = 1 artinya setiap 1pip = $ cent 10 = Rp 1.000
Berarti saya bisa OP = 3.300/10 = 330 pip ( bisa 330 OP kerepotan sekali )
Kalau menggunakan LOT zise = 10 artinya setiap 1 pip = $ cent 100 = 10.000
Berarti bisa OP = 3.300/100 = 33 Pip atau 33 x OP
Untuk lebih aman lagi kita patok max 10 x OP dalam 3 jam
Salah Open posisi max 3 jam cut loss kecuali kondisi berbalik arah, atau dipasang SL
Biasanya kedisiplinan dilanggar dalam kondisi tertentu.
Tulisan ini tidak bermaksud untuk mempengaruhi siapapun, atau menggurui mudah2an tidak membuat semakin bingung TERIMAKASIH……



semoga bermanfaat

Minggu, 29 Mei 2011

Manajemen Modal

Bagian ini akan membahas:
  • Konsep dasar manajemen modal
  • Martingale
  • Anti Martingale
  • Averaging
  • Pyramiding
  • Fixed Fraction
Manajemen Modal (money management) dalam artian finansial adalah sebuah proses penempatan modal di masa kini dan perencanaan modal di masa datang. Proses penempatan manajemen modal tersebut, lama-kelamaan mengalami evolusi dan terus menyesuaikan diri dengan wadahnya sehingga akhirnya memiliki banyak keragaman persepsi.

Para penasehat manajemen modal keuangan biasanya akan berfikir keras untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berapa yang harus dialokasikan, apa saja resikonya dan berapa besar peluangnya?

Hal yang sama juga berlaku dalam dunia trading. Manajemen Modal juga harus mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut. Sehingga dari sini, maka banyaklah istilah-istilah yang disandarkan kepada Manajemen Modal bermunculan, diantaranya adalah alokasi aset, pengukuran posisi, alokasi portofolio, manajemen posisi atau bahkan manajemen modal perdagangan (terj. bebas dari trade management).

Keseluruhan istilah tersebut pada dasarnya memiliki perbedaan di ciri khas masing-masing, namun memiliki banyak persamaan. Sehingga manajemen modal tidak ada salahnya jika demi kepentingan praktis istilah-istilah tersebut disejajarkan.

Tipe-tipe Manajemen Modal

Metode Manajemen Modal memiliki banyak variasi, namun umumnya metode yang ada paling tidak masuk dalam dua katagori, yakni “add winning” or “add loosing”.

Menambah pada posisi untung, jika tidak menggunakan asumsi penggandaan naik (doubling up) maka pilihan jatuh pada Pyramiding. Dan jika manajemen modal menggunakan prinsip tersebut, maka pilihan jatuh pada metode Anti Martingale.

Dan Menambah pada posisi rugi, akan masuk dalam dua katagori manajemen modal. Menggunakan prinsip penggandaan menurun (doubling down) maka jatuh pada katagori Martingale, dan jika tidak menggunakan prinsip tersebut, maka pilihan manajemen modal jatuh pada Averaging.

1. Martingale

Martingale merupakan teori manajemen modal probabilitas yang memungkinkan kesamaan nilai sesuatu dimasa tertentu dengan masa sebelumnya dengan menggunakan prinsip penggandaan. Metode ini dipopulerkan pada abad ke 18, oleh Paul P. Levy dan pertama kali digunakan sebagai salah satu metode tebak-tebakan (betting) di Francis.

Dalam dunia manajemen modal trading, Martingale dapat diartikan sebagai proses mendapatkan keuntungan sekaligus menutup kerugian dari transaksi sebelumnya dengan keuntungan pertama dari transaksi selanjutnya, melalui penggandaan modal.

Sehingga, setiap kali nilai manajemen modal menurun, ukuran transaksi selanjutnya meningkat. Dengan kata lain, manajemen modal Martingale memilki karakter dasar; resiko meningkat sesuai dengan meningkatnya kerugian. Jika seorang trader mengalami kerugian dalam satu kali perdagangan, maka ukuran lot dalam perdagangan kedua harus meningkat, dalam hal ini menjadi 2 lot.

{break}
Sebagai contoh manajemen modal, dalam satu hari, seorang trader merencanakan 5 kali transaksi EUR/USD, stoplloss dan target profit 50 poin,dan Equity awal =$50,000, Lot berganda. Dengan kondisi perdagangan ternyata 4 kali transaksi loss terjadi berurutan, dan hanya satu transaksi yang menghasilkan keuntungan.

Cara kerja manajemen modal Martingale akan menjadi seperti ini:
 
  • 1 lot transaksi loss x 50 points = -$500
  • 2 lot transaksi loss x 50 points = -$1,000
  • 4 lot transaksi loss x 50 points = -$2,000
  • 8 lot transaksi loss x 50 points = -$4,000
  • 16 lot transaksi profit x 50 points = +$8,000
  • Total lot = 31
  • Total Loss = -$7,500
  • Total Profit = +$8,000
  • Net Profit/ Loss = $500
  • Total Equity = $50,500
Metode manajemen modal Martingale hanya membutuhkan sekali kemenangan dalam sekian (n) kali perdagangan, untuk menutupi seluruh kerugian akibat perdagangan sebelumnya dan sekaligus meraup keuntungan.

Contoh manajemen modal diatas membahas bahwa pada transaksi kelima, anda memperoleh keuntungan sebesar $8,000 untuk 8 lot yang berarti profit bersih sebesar $500 setelah 4 kerugian berurut.

Table 1 adalah contoh dimana anda membeli 1 lot EUR/USD pada harga 1.2960 dan menggandakan jumlah lot setipa penurunan 30 pip (2 lot pada level 1.2930, 4 lot pada 1.2900 dls). Sehingga manajemen modal jumlah lot menambah dan harga menurun pada waktu yang sama, Pada transaksi keenam, jumlah total lot akan 63 lot dengan harga rata2 1.2839. Seorang trader harus selalu berhati-hati dalam strategi tersebut karena market tren dapat menghabiskan equity sehingga perlu ada batasan jumlah transaksi.
Martingale
Table 1 Martingale {break}
Daripada menutup kerugian perdagangan, manajemen modal Martingale yang populer sekarang lebih memilih likuidasi posisi pada saat harga perdagangan mencapai average tertentu plus keuntungan sekian poin. Disini, seorang trader tidak perlu melakukan likuidasi posisi walau dalam keadaan rugi, bahkan harus menggandakan lot setiap kali kerugian mencapai titik tertentu, sampai akhirnya seluruh kerugian tersebut tertutupi ketika harga mencapai titik average. Sistem Martingale seperti ini adalah yang paling populer dan telah diadopsi oleh banyak Automatic Trading Sytem (robot).

Ancaman akan muncul ketika harga bergerak satu arah, seperti uptrend dan downtrend.

2. Anti Martingale

Dari namanya, metode manajemen modal ini sudah menjelaskan posisinya. Secara kontras dengan Martingale, Anti Martingale tidak akan menggandakan posisi ketika mengalami kerugian. Penambahan hanya terjadi jika posisi dalam keadaan untung. Jadi, resiko manajemen modal akan ditingkatkan sesuai dengan peningkatan keuntungan, tujuannya adalah agar keuntungan yang dicapai semakin tinggi.

Keunggulan yang bisa kita ambil dari manajemen modal ini adalah potensi Anti Martingale dalam menciptakan keuntungan bola salju. Semakin jauh perjalanan semakin besar keuntungan. Namun penting untuk membatasi jumlah transaksi, karena satu trade dapat mengakibatkan kerugian besar

Untuk contoh, simak tabel 2 dimana anda membatasi jumlah transaksi ke lima. Anda membeli EUR/USD pada harga 1.2900 and menggandakan lot setiap kenaikan 50 pip sampai kali kelima di level 1.3100 dengan jumlah lot 16. Setelah level ini, anda tidak akan menambah posisi, kemanapun arah market, sehingga anda akan ada 31 lot sebagai posisi terbuka.
anti martingale
Table 2 Anti Martingale

Kelemahannya akan muncul ketika harga mengalami konsolidasi atau reversal. Jika tidak cepat dintisipasi, akumulasi keuntungan manajemen modal tersebut dengan cepat bisa surut

Gambar 3 adalah contoh transaksi, dimana seorang trader membeli 1 lot EUR/USD pada harga 1.2900. Pada transaksi kelima di harga 1.3100, anggaplah harga turun ke 1.3050. Trader tersebut akan menghilangkan sebagian besar profit dan akan memiliki kerugian sebesar -$2,500. Asumsikan kerugian tersebut tidak terjaga dan EUR/USD terus menurun ke 1.2900 (level awal), anda akan memiliki loss sebesar $33,000 untuk 31 lot.
{break}
anti martingale
Gambar 3 Anti Martingale
3. Cost Averaging

Definisi paling mudah bagi metode manajemen modal ini adalah “menambah pada posisi rugi”. Sekilas, metode manajemen modal ini memiliki kemiripan yang sangat dengan Martingale Averaging, karena keduanya menitik beratkan penambahan posisi pada saat transaksi sebelumnya mengalami kerugian.

Namun agar lebih jelas, mari kita lihat contoh; Jika seorang trader bertransaksi EUR/USD  dan menggunakan metode Cost Averaging 20 poin, dalam 6 kali transaksi.
Cost Averaging
Table 4 Cost Averaging
Pada tabel 4, dapat dilihat bahwa manajemen modal total lot yang dihasilkan hanya berjumlah 6, sesuai dengan jumlah transaksi. Averaging tidak menggunakan prinsip Doubling atau penggandaan posisi, sehingga penambahan keuntungan tidak secepat Martingale. Namun demikian, potensi kerugian yang ditimbulkan pun tentunya lebih kecil dibanding Martingale

Faktor manajemen modal yang kedua adalah, Cost Averaging  tidak bertujuan untuk satu kali kemenangan, melainkan ke arah akumulasi posisi, yang umum digunakan dalam trading jangka menengah dan panjang.

Metode manajemen modal tersebut sangat sering diaplikasikan ke pasar Forex, saham, dan reksa dana, tetapi tidak begitu terkenal untuk futures karena ada tanggal kadaluarsa.
{break}
4. Pyramiding

Manajemen modal Pyramiding, adalah kebalikan secara total dari metode Cost Averaging. Yakni; “menambah pada posisi untung”.

Manajemen modal seorang trader mengalokasikan dananya sebesar $10,000 untuk trading EUR/USD, dan membeli 2 lot diharga 1.2900, dan akan kembali membeli 2 lot jika harga Euro mencapai 1.3000, dan seterusnya, maka Devy hanya membutuhkan 5 kali transaksi dengan trend bergerak 400 poin untuk membuat return 200% seperti yang dapat dilihat pada tabel 5.
Pyramiding
Tabel 5 Pyramiding
Logika dibalik Pyramiding adalah jika pasar bergerak sesuai dengan yang diharapkan, maka kemungkinan besar trend sedang terjadi. Dan tambahan posisi perlu dilakukan dengan harapan pasar akan meneruskan arah sesuai dengan trend, dan manajemen modal ini bisa sangat powerful dalam menciptakan keuntungan.

Namun bagaimanapun, setiap metode manajemen modal memiliki kelemahan tersendiri. Pyramiding bisa juga mengecewakan jika harga bergerak tidak sesuai dengan perkiraan atau harapan sebelumnya.{break}
5. Fixed Fractional Position Sizing

Manajemen modal jenis ini beserta variasinya merupakan metode yang pernah terbanyak dan paling direkomendasikan oleh trader profesional dan mungkin kita disadari atau tidak telah menggunakan metode manajemen modal ini sejak lama.

Secara sederhana, Manajemen modal Fixed Fractional method adalah penentuan ukuran posisi secara tetap (fixed) berdasarkan persentase manajemen modaltertentu dari jumlah jumlah modal.

Sebagai contoh, seorang trader katakanlah seorang trader memiliki modal $10,000 dan menggunakan Fixed Fractional Method 5%, maka ia tidak akan mau menerima resiko lebih dari $500 ($10,000 x 0.05) dalam setiap transaksi yang dilakukannya.

Dan jika ia adalah EUR/USD trader, maka manajemen modal ia akan menempatkan stop loss 50 poin lebih rendah dari harga beli, atau 50 poin lebih tinggi jika mengambil posisi jual, dengan ukuran stop tersebut berarti dia hanya akan menggunakan manajemen modal 1 lot dalam transaksinya.

Dan jika, ia kemudian memutuskan untuk meningkatkan resikonya menjadi 10%, maka ia dapat menambah jumlah posisi menjadi 2 lot dalam transaksi tersebut.
$ 10,000 x 0.10 = $ 1,000 $ 1,000 =2 lots $ 500
Jumlah kontrak yang dipilih untuk trading bisa meningkat dengan modal. Asumsikan risiko maksimum sebesar 10% per transaksi. Artinya untuk setiap $10,000, anda dapat be-resiko $1,000 per trade.

Sebagai contoh manajemen modal, tabel 6 memperlihatkan bahwa untuk setiap peningkatan $10,000 modal, satu lot ekstra dapat ditambah untuk trading, karena setiap lot membutuhkan $1,000 sebagai margin. Jika modal meningkat ke $20,000, 2 lot dapat diperdagangkan. Jika modal turun balik ke $10,000, hanya 1 lot diperbolehkan seperti sebelumnya. Semakin tinggi modal, semakin tinggi lot

Manajemen modal, resiko sesuai dengan persentase yang sudah ditentukan sebelum  manajemen modal
Tabel 6 Fixed Fraction
Review
  • Manajemen modal berkaitan dengan resiko untuk setiap transaksi
  • Ada dua jenis konsep manajemen modal yaitu berdasarkan transaksi terakhir dan berdasarkan ekuiti.
  • Jenis manajemen modal pada umunya menambah posisi pada saat untung atau rugi dengan jumlah lot tetap atau dengan penggandaan.
  • Melalui Fixed Fractional Anda dapat memilih persentase resiko yang ingin digunakan.
  • Semakin tinggi persentase resiko terhadap ekuiti, semakin sedikit transaksi rugi yang mampu Anda terima.

Manajemen Resiko Trading

Pengertian Manajemen Resiko
  • Dasar manajemen resiko
  • Pengertian resiko setiap transaksi
  • Pengertian mengenai resiko pasar
  • Risk to reward ratio dan Pareto principle
Manajemen resiko seseorang yang bekerja atau berwirausaha di kawasan strategis, setiap harinya berhadapan dengan kondisi jalanan yang macet. Seseorang tersebut bisa saja yakin dapat sampai di kantor tepat waktu. Namun, tentu kondisi di jalanan tidak ada yang tahu, misalnya pohon tumbang akibat hujan sebelumnya, atau jalanan ditutup atau faktor lain yang dapat menyebabkan terhalangnya perjalanan.

Kemampuan seseorang tersebut dalam mengelola ketidakpastian di jalanan adalah salah satu bentuk manajemen resiko.

Sama halnya dengan dunia finansial. Resiko adalah ketidakpastian yang bakal terjadi dari setiap situasi dan keputusan yang kita ambil. Hanya saja konsekuensi dari manajemen resiko tersebut adalah berkurang atau hilangnya sebagian dana kita.

Manajemen resiko membantu Anda untuk mengenali resiko apa saja yang mungkin dihadapi dan apa saja cara yang perlu dipersiapkan untuk menghadapinya.
{break}
Manajeman Resiko penting yang perlu diperhatikan
Dalam trading, manajemen resiko sangat dibutuhkan, karena banyak resiko yang Tentunya banyak jenis resiko yang ada di alam ini yang senantiasa mengintai Anda dalam melakukan aktifitas trading. Dua risiko penting adalah:

1. Manajemen Resiko trading/bertransaksi

Manajemen resiko trading adalah resiko yang Anda ambil ketika menentukan seberapa besar modal dan volume transaksi yang dilibatkan dalam setiap keputusan. Resiko jenis ini sepenuhnya dibawah kontrol Anda.
a. Resiko total equity

Manajemen resiko Profesional biasanya menganjurkan resiko total dibatasi maksimum hanya sampai 20-30%, jika Anda cukup confident, maka Anda bisa menyesuaikannya.

b. Resiko per kali masuk posisi

Setelah Anda menentukan batasan resiko equity, barulah manajemen resiko stoploss dapat ditentukan. Metode untuk menentukan stoploss beraneka ragam. Tapi sebaiknya manajemen resiko anda harus melihatnya dari total equity.
Tabel 1 di bawah memberikan gambaran manajemen resiko, bahwa semakin banyak resiko yang Anda ambil, semakin sedikit transaksi yang dapat dieksekusi. Jika Anda ingin menggunakan 1% dari total equity dalam setiap transaksi, maka Anda memiliki 100 kali kesempatan transaksi. Jika Anda memilih 5% dari total ekuiti, Anda akan memiliki 20 kesempatan. Hal ini perlu di pertimbangkan manajemen resikonya agar Anda dapat menemukan rasio risk reward yang sesuai.
manajemen resiko
Tabel. 1 Perbandingan resiko per transaksi dan kesempatan
Dalam tabel tersebut, dapat dilihat bahwa semakin besar presentase resiko, maka semakin mengecil jumlah kesempatan yang kita miliki. Banyak pihak, menyarankan manajemen resiko tidak boleh lebih besar dari 2% total ekuiti per transaksi, sehingga walaupun 25 kali kesalahan terjadi berurutan, Anda masih memiliki 50% ekuiti untuk dapat memulihkan kinerja trading.
{break}
2. Market risk

Manajemen resiko ini adalah resiko yang sudah dimiliki oleh pasar dengan sendirinya, baik sebelum Anda terlibat didalam maupun sesudah itu. Anda sama sekali tidak dapat melakukan apa-apa terhadap jenis resiko ini, kecuali mengenal menganalisa dan mencari cara mengatasinya.

Setiap instrumen trading memiliki keunikan tersendiri, 3 manajemen resiko terpenting yang harus Anda pertimbangkan adalah:

Perubahan harga dan volatilitas


Yang pertama dan yang paling dasar adalah perubahan harga pasar. Perubahan ini tentunya akan menciptakan manajemen resiko tersendiri bagi aktifitas trading Anda. Saham yang berkapital besar biasanya bergerak lebih stabil dibanding yang berkapital kecil. Forex dan index juga sama, beberapa index dan mata uang bergerak lebih stabil dibanding yang lain.

Volatilitas yang tinggi, terutama jika dibarengi dengan range pergerakan yang besar, dapat memaksa Anda untuk melonggarkan batasan resiko yang sudah Anda tentukan, misalnya manajemen resiko dengan cara menempatkan stop loss yang lebih jauh.

Liquidity risk

Untuk melikuidasi posisi saham, biasanya data Anda akan di input dalam daftar antrian. Jika pasar dalam keadaan turun, dan pembeli sulit ditemukan, Anda mungkin tidak dapat melikuidasi posisi hingga kerugian besar menimpa Anda. Resiko seperti ini juga harus dipertimbangkan dalam manajemen resiko, dan mencari cara untuk mengatasi kerugian yang mungkin timbul tersebut, Anda bisa saja, misalnya, melakukan shot sell (jika memungkinkan) atau melakukan hedging di pasar future atau pasar CFD.

Manajemen resiko likuiditas seperti ini bagi instrumen futures atau derivative lain sangat minim, terutama setelah adanya aktifitas online trading, yang memungkinkan pelaksanaan transaksi secara elektronik.

Risiko leverage dan margin

Resiko leverage dapat diartikan sebagai manajemen resiko yang muncul akibat penggunaan skala modal yang lebih besar dibanding modal yang disetorkan. Misalnya Anda dapat membeli atau menjual suatu instrumen seharga $ 100,000,- dengan hanya menyetorkan jaminan dana sebesar $1,000. Jaminan tersebut bukanlah jumlah maksimum kerugian jika pasar bergerak berlawanan dengan posisi Anda, namun sebagian dari modal total yang Anda setorkan juga turut menanggung resiko tersebut. Hal ini terjadi karena leverage mengandung dana pinjaman dan kita harus membayarnya kepada broker jika transaksi berjalan buruk.

Overnight risk

Untuk manajemen resiko instrumen berjangka, Anda menyimpan posisi overnight. Berita tertentu dapat menyebabkan market untuk bergerak di arah yang diinginkan atau sebaliknya. Terkadang, anda tidak dapat menyimpan order likuidasi ketika market tutup. Sehingga nenyimpan posisi overnight merupakan manajemen resiko yang perlu dipertimbangkan.

Contohnya: untuk Lehman Brothers (LEH). Sehari sebelum pengumuman kebangkrutan, saham LEH menutup pada harga $4.00. Pada hari kebangkrutan, LEH membuka pada harga $0.24. Penurunan ini adalah sebesar 94% dalam sehari. Posisi jual akan menghasilkan keuntungan luar biasa pada hari itu, sebaliknya posisi beli akan menggerus keseluruhan modal.
{break}
Asumsi manajemen resiko yang perlu diperhatikan

Dalam menyusun manajemen resiko, ada tiga hal yang perlu Anda pertimbangkan sebagai bahan dasar pengelolaan resiko Anda, yang pertama adalah rasio risk to reward, kedua adalah rasio win loss dan yang ketiga adalah prinsip Pareto.

1. Risk to Reward Ratio

Adalah manajemen resiko rasio yang digunakan untuk membandingkan potensi keuntungan dengan resiko dalam setiap pengambilan keputusan transaksi. Risk reward ratio dalam hal ini berbeda dengan yang umumnya dipahami, dalam dunia trading istilah tersebut digunakan sangat sederhana sebagai sebuah gambaran tentang manajemen resiko yang Anda akan ambil untuk mendapatkan sejumlah tertentu keuntungan.

Misalnya jika Anda memiliki rasio risk reward 5:1, bukan berarti bahwa Anda secara nyata menerima keuntungan 5 kali lebih besar dibanding resiko. Sekali lagi bahwa hal ini adalah rasio bukan fakta.

Untuk menyusun rasio risk reward bagi setiap orang akan berbeda-beda dan bersifat subjektif. Investor bermodal besar akan memiliki tingkat penerimaan terhadap resiko lebih besar dibanding pemodal kecil. Faktor personal lain manajemen resiko, seperti tujuan, karakter dan usia juga berpengaruh dalam menyusun rasio.

Untuk menyesuaikan rasio tersebut ke dalam aktifitas transaksi manajemen resiko juga tidak terlalu rumit, ada banyak cara yang dapat dilakukan, misalnya dengan merubah komposisi modal, stop loss atau bahkan dengan merubah exit point.

Menyusun rasio anda sendiri

Penyusunan manajemen resiko reward tidak perlu rumit, bahkan sangat sederhana . Anda hanya perlu menjawab dua pertanyaan di bawah ini;
  1. Berapa jumlah keuntungan yang Anda inginkan dari setiap transaksi? Berapa jumlah dana yang rela Anda tempatkan ke dalam resiko untuk mendapatkan keuntungan tersebut?
     
  2. Setelah Anda menjawabnya, bagilah jumlah keuntungan tersebut terhadap jumlah resiko yang Anda relakan, dan hasilnya Anda telah mendapatkan rasio risk reward Anda sendiri.
2. Win Loss Ratio

Rasio ini bermaksud mengukur seberapa besar presentase manajemen resiko kemenangan berbanding kerugian yang dihasilkan oleh sistem trading Anda.

Untuk mendapatkannya, Anda tentunya harus memiliki sistem manajemen resiko terlebih dahulu, susunlah sistem tersebut dan uji hasilnya baik dalam bentuk back testing ataupun forward testing dengan menggunakan demo account.

Anda juga dapat melakukannya dengan test visual melalui grafik jika itu mudah dilakukan. Setelah itu, catatlah hasil berapa kali sistem tersebut menghasilkan keuntungan dan berapa kali menghasilkan kegagalan. Dengan demikian manajemen resiko Anda telah mendapatkan win loss ratio.
{break}
3. Pareto Principle

“Vital few and trivial many”. Prinsip Pareto mengatakan bahwa 20% dari sesuatu itu selalu mendatangkan hasil 80%. Atau dengan kata lain, 80% hasil diperoleh dari 20% aktifitas, dan 20% dari hasil selalu diperoleh dari 80% aktifitas. Dalam artian trading, profit yang efektif itu datang hanya dari sebagian kecil (20%) aktifitas transaksi Anda.

Anda tidak harus mengadopsi angka prinsip ini secara persis, yang terpenting yang harus kita pahami adalah bahwa kebanyakan dari aktifitas trading biasanya hanya menyumbang sebagian kecil bagi pertumbuhan modal kita.

Sebagai contoh manajemen resiko, katakanlah sebuah metode memiliki probabilitas 60% kekalahan dan 40% kemenangan. Prinsip diatas dapat berjalan seperti ilustrasi dibawah;

10 Transaksi EUR/USD; setiap transaksi memiliki SL 50 poin dan TP 100. 6 dari transaksi tersebut terkena stoploss dan menghasilkan kerugian, 4 lainnya menghasilkan keuntungan.
  • 6 Transaksi Loss x 50 poin (pips) x $10/poin =- $3,000
  • 4 Transaksi Profit x 100 poin x $10/poin = +$4,000
  • Net Profit/ Loss = +$1,000
Artinya bahwa dengan mengelola manajemen resiko trading Anda, metode yang buruk sekalipun masih dapat Anda manfaatkan untuk menghasilkan keuntungan.

Review
  • Ketika trading, hal yang perlu Anda perhatikan dalam manajemen resiko adalah seberapa besar total kekayaan Anda yang siap Anda tempatkan ke dalam resiko. (Saran pada umumnya berkisar antara 20¬% dan 30%..
  • Hal lain yang perlu diperharikan ketika trading adalah manajemen resiko pergerakan harga, volatilitas, resiko margin dan juga resiko untuk posisi overnight
  • Rasio risk to reward akan memberikan perbandingan manajemen resiko yang diambil terhadap profit yang dihasilkan.

Time Frame dan Stoploss

Time Frame

Time frame adalah salah satu penyebab buruknya kinerja trading, bila terjadi kesalahan memilih time frame yang sesuai dengan kebutuhan atau karakter investor bersangkutan.

Seseorang bisa saja menganggap time frame weekly atau time frame daily chart bergerak sangat lamban dan menghasilkan sinyal yang sedikit. Menurutnya time frame, grafik intraday lebih sesuai, menghasilkan banyak sinyal dan bergerak cepat sesuai metode dan kepribadiannya. Tetapi time frame seorang yang lain dapat merasakan yang sebaliknya

Menggunakan time frame dalam grafik memungkinkan anda untuk mengambil keputusan berdasarkan strategi trading. Seorang trader yang menggunakan grafik time frame daily atau time frame weekly dan bertransaksi hanya beberapa kali setahun embutuhkan modal lebih besar. Jangka waktu atau time frame lebih panjang juga berarti penambahan biaya overnight and resiko gap (terutama dalam perdagangan saham dan futures)

Seorang trader yang menggunakan grafik time frame 1-15 menit, cenderung bertransaksi sekitar 200 lot sebulan, dengan profit kecil. Pembutuhan modal biasanya kecil, asalkan tidak terlalu banyak kerugian yang berurut dan tidak ada biaya overnight karena posisi biasanya ditutup pada hari yang sama.

Berikut ini adalah panduan untuk menyesuaikan time frame berdasarkan strategi anda:
Time Frame Long term
Grafik : time frame Daily (D1) & time frame Weekly (W1)
Transaksi : Biasanya 2 atau 3 trades/ tahun, potensi profit besar
Drawdown : Besar akibat stoploss yang jauh
Overnight : Biaya overnight dan resiko gap

Time Frame Short term
Grafik : time frame Hourly (H1)
Transaksi : Medium, 5-20 transaksi/bulan, potensi profit relatif besar
Drawdown : Lebih sedikit, stoploss kecil
Overnight : Ada biaya jika disimpan overnight

Time Frame Intra day
Grafik : time frame Minutely, 1 menit (M1), 5 menit (M5), 15 menit (M15)
Transaksi : 20-100an / bulan, potensi profit kecil per transaksi
Drawdown : Besar, akibat gejolak harga
Overnight : Tidak ada biaya overnight
{break}

Penempatan Stoploss

Penentuan kapan harus keluar posisi disaat rugi atau untung memiliki manajemen sendiri. Stoploss order adalah tindakan atau perintah menutup posisi terbuka yang dipergunakan untuk merealisasikan target keuntungan atau membatasi jumlah kerugian seorang trader atau investor dalam setiap kali pengambilan keputusan trading.

Likuidasi stoploss posisi dalam trading secara umum terbagi dalam dua katagori:
  1. Stoploss order, yakni menutup posisi (close position) beli di bawah harga masuk (open position) atau menutup posisi jual di atas harga masuk yang dipergunakan untuk membatasi jumlah kerugian trading.
  2. Take Profit (target), adalah menutup posisi beli (close) di atas harga masuk (open) atau menutup posisi jual (close) di bawah harga masuk (open), yang dipergunakan untuk merealisasikan keuntungan.
Dalam manajemen trading, ada dua kategori utama cara menentukan stoploss:
1. Equity dan Margin Stop

Ekuiti stoploss merupakan stop yang termudah, seorang trader atau investor dapat menentukan stoploss level berdasarkan presentase atau jumlah tertentu dari ekuitinya setiap kali melakukan transaksi. Misalnya, seorang trader konservatif menetapkan 2% resiko dari total ekuitinya dalam setiap kali transaksi. Jika ekuitinya berjumlah $10,000, maka stoploss setiap transaksi adalah $200 atau 20 poin jika menggunakan 1 lot transaksi Euro. Persentase tersebut dapat disesuaikan dengan karakter sendiri, namun umumnya profesional menyarankan tidak melebihi 5% dari equity. Sehingga bahkan dalam 10 kali kesalahan trading sekalipun, equity masih bertahan 50%.

Margin Stoploss, menentukan persentase stoploss berdasarkan margin. Seorang trader dapat menggunakan 1 lot transaksi dan menentukan stoploss berdasarkan kemampuan modal margin 1 lot, misal $1,000 setiap 1 lot transaksi. Metode ini membutuhkan trader untuk memecah accountnya $10,000 menjadi 10 bagian transaksi.

Kedua model stoploss seperti ini, menyandarkan resiko pada faktor internal penggunanya bukan dari eksternal, seperti misalnya penyesuaian terhadap karakter dan fluktuasi pasar.

{break}
2. Technical Stoploss

Cara menutup posisi yang dihitung/ dianalisis berdasarkan kondisi pasar. Penentuan stoploss jenis ini adalah yang paling direkomendasikan oleh trader profesional. Technical stoploss dapat ditentukan berdasarkan kondisi indikator atau oscillator tertentu, atau dapat dilakukan hanya melalui pengamatan pada grafik.

Berdasarkan Indikator


Perpotongan MA atau oscillator yang telah mencapai level ekstrim adalah contoh bagaimana analisa teknikal cukup membantu dalam level menentukan stop.
stoploss
Gambar 1 Contoh transaksi dan stop dengan MA, Euro Hourly
Sebagai contoh, gambar 1 memperlihatkan peluang yang dapat dimanfaatkan ketika crossover moving average terjadi. Setelah Anda mengambil posisi pada crossover pertama yang mengindikasikan sell, Anda disarankan menggunakan stoplosspada perpotongan kedua yang diindikasikan dengan garis merah. Biasanya juga disarankan untuk menutup posisi atau berbalik arah posisi ketika terjadi perpotongan selanjutnya.

Sebelum menggunakan stop ini, Anda sebaiknya menguji secara visual terlebih dahulu MA periode berapa yang terbaik digunakan pada instrumen yang Anda pilih.
{break}
Berdasarkan titik signifikan harga

Grafik adalah kaya akan informasi. Anda dapat memilih stoploss tanpa menambah indikator yang lain. High terbaru mengindikasikan resistance dan low terbaru mengindikasikan support. Menempatkan entry point dan stoploss berdasarkan metode tersebut dapat digunakan seperti yang ilustrasi pada gambar 2.
Entry point dan Stop
Gambar 2 Entry point dan Stop berdasarkan high atau low yang terbaru pada Euro Hourly Chart
Anda dapat menjual ketika harga breakout dan memasang stoploss pada level high sebelum breakout terjadi. Ketika sebuah breakout terjadi, hal ini bisa berarti perubahan tren, sehingga bisa berfungsi sebagai entry yang bagus, tetapi juga dapat berfungsi sebagai exit point, jika breakout terjadi pada arah sebaliknya. Metode tersebut dapat diaplikasi untuk memasuki posisi beli, dan memasang stoploss pada low terbaru.{break}
Menempatkan Trailing Stop

Stoploss tidak harus statis, dapat juga berubah-ubah sesuai dengan kondisi pasar. Setelah menentukan level stop awal (initial stop), seorang trader dapat menyesuaikannya kembali. Stop ini sering disebut dengan trailing stop, yakni perubahan level stop yang digunakan dengan tujuan untuk mengunci keuntungan dan menjaganya agar tidak berubah menjadi kerugian. Seperti pernyataan “Limit your losses and let your profit runs”, yang sering disarankan oleh para profesional.

Trailing stop dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya adalah kelipatan poin, ketika harga bergerak sesuai harapan Anda.

Sebagai contoh, seorang trader yang membeli EUR/USD pada harga 1.4200 dan menetapkan 200 poin sebagai trailing stop pada 1.4000 pada awal transaksi seperti yang terlihat pada gambar 3.

Ketika harga telah mencapai 1.4400, level stoploss dirubah menjadi 1.4200 (bergerak 200 poin ke atas) dan ketika harga bergerak ke 1.4600, stoploss berada di level 1.4400.

Demikian seterusnya, hingga ketika terjadi koreksi lebih dari 200 poin, transaksi sudah terlikuidasi.
Trailing Stop
Gambar 3: Trailing Stop of 200 points on a EUR/USD Hourly Chart
Penggunaan trailing stop mencegah keuntungan yang telah diperoleh trader berubah menjadi kerugian. Seseorang yang tidak menggunakan trailing stop akan berakhir pada kerugian 200 poin jika hanya mengandalkan stop awal saja.

Let your profit runs, bukan berarti tidak mengamankan keuntungan sama sekali. Ketika terjadi pergerakan satu arah yang minim atau bahkan tidak memiliki koreksi sama sekali, keuntungan trader terakumulasi terus tanpa sempat menyentuh level stop manapun. Namun jika terjadi pembalikan harga dengan cepat, disinilah letak trailing stop bekerja, mengawal keuntungan.

Review
  • Ketika trading, seseorang perlu memilih timeframe yang sesuai dengan karakteristik dan strategi trading.
  • Ada tiga jenis timeframe yang harus dipertimbangkan yaitu long term, medium term dan intraday.
  • Dua jenis stoploss penting adalah equity stop dan technical stop.
  • Menggunakan trailing stop memungkinkan Anda untuk menerapkan ungkapan: “Limit your losses and let your profits run” ke dalam aktifitas trading Anda.

Sabtu, 28 Mei 2011

Strategi Manajemen Modal

Teknik averaging memiliki beberapa pengembangan yang bisa disesuaikan dengan ketahanan modal yang kita miliki, sehingga sering juga disebut sebagai “manajemen modal”.
Beberapa pengembangan teknik averaging adalah pyramiding, martingale, dan anti-martingale.
•    Pyramiding
Pyraimding merupakan kebalikan dari cost-averaging. Jika pada cost averaging kita menambahkan satu posisi terbuka setiap kali mengalami kerugian, maka dalam pyramiding kita menambah posisi terbuka setiap kali mendapatkan keuntungan.
Contoh:
pyramiding
Pada gambar terlihat, setiap kali kita mendapatkan keuntungan sebesar 500 pips, maka kita menambah lagi buy sebanyak 1 lot. Ketika harga turun dari level 1.51000 ke 1.50750, total keuntungan kita masih tersisa 750 pips. Di level ini kita bisa menutup seluruh posisi buy kita. Jika harga turun hingga ke level 1.50500, maka seluruh transaksi kita akan impas.
Teknik ini bagus jika kita pergunakan pada saat harga dalam keadaan trending.
•    Martingale
Martingale mirip dengan cost-averaging. Tapi pada martingale, kita menambah posisi terbuka dua kali lipat dari posisi sebelumnya setiap kali mengalami kerugian.
Contoh:
martingale
Dalam contoh ini diperlihatkan bahwa si trader menambah posisi sell sebanyak dua kali posisi sebelumnya setiap kenaikan 500 pips. Seandainya harga masih naik ke 1.51500, maka si trader akan menambah posisi Sell sebanyak 8 Lot.
Dalam contoh ini, diperlihatkan bahwa keuntungan diperoleh ketika harga kembali ke 1.50500.
Yang perlu diwaspadai adalah jika harga terus naik, maka kerugian yang diderita akan semakin besar.
Teknik ini bagus jka pergunakan pada saat keadaan pasar yang sideway.
•    Anti-martingale
Anti-martingale justru mirip dengan pyramiding, dan merupakan kebalikan dari martingale, yaitu kita menambah posisi terbuka dua kali lipat dari posisi sebelumnya setiap kali mendapatkan keuntungan.
Contoh:
anti martingale
Kita harus terus memperhatikan pergerakan harga, jangan sampai berbaliknya arah membuat keuntungan yang sudah kita kumpulkan malah berubah menjadi loss.
Teknik ini bagus untuk dipergunakan pada saat pasar dalam keadaan trending.

Senin, 23 Mei 2011

MONEY MANAJEMENT DALAM TRADING

Eit eit.. iki gambare sopo? Wah.. jadi inget  Mas Darziet.. khakhakhakha. Iku duit mas.. duit duit !!! Kalau buat modal trading loss kagak ya? hihihihihihihi...

Sudahlah, disini saya mau  bicara soal memenej duit...di forex, biar duit segitu banyaknya gak habis hihihihihi.. woke, kita mulai saja..... yang serius deh, kalau gak, bisa ngakak terus malah lupa mo nulis apa... hemmmm..!

Money Management / manajemen uang atau istilah lainnya Risk Management adalah mutlak untuk diterapkan pada segala bentuk usaha kita jika ingin "survive" maupun sukses. Makanya perusahaan manapun selalu membutuhkan akuntan maupun "Financial Controler" untuk mengontrol kondisi finansialnya agar tetap "survive" pada waktu mendapat ancaman dan mampu meraih kesuksesan saat mendapat peluang. Berhubungan dengan Money Management dalam trading forex.

Karena seperti yang pernah saya ungkapkan bahwa sesuai sifat perfectly market yang sangat fluktuatif dan kadang-kadang "unpredictable", maka untuk bisa suvive dan mendapat sukses diperlukan "Money Management Skill" dari seorang trader.

Secara umum Money Management berisi sebagai berikut:
  • Penetapan besarnya toleransi kerugian kita.
  • Penetapan jumlah maksimum transaksi yang bisa kita lakukan.
  • Pertimbangan-pertimbangan yang kita lakukan untuk mengambil sejumlah resiko.
Manajemen Uang
Pengelolaan uang merupakan bagian integral dari setiap strategi perdagangan. Selain mengetahui mata uang mana untuk diperdagangkan dan bagaimana mengenali sinyal masuk dan keluar, pedagang yang sukses harus mengelola sumber daya dan mengintegrasikan pengelolaan uang ke dalam rencana perdagangannya.

Ada berbagai strategi untuk pengelolaan uang. Banyak yang bergantung pada perhitungan modal inti - yaitu saldo awal kalian dikurangi uang yang digunakan dalam posisi terbuka.

Modal Inti Dan Risiko Terbatas
Ketika memasuki sebuah posisi cobalah untuk membatasi resiko kalian menjadi 1% hingga 3% dari setiap perdagangan. Ini berarti bahwa jika kalian berdagang lot forex standar $ 100.000 kalian harus membatasi risiko kalian menjadi $ 1.000 hingga $ 3.000. Kalian melakukan ini dengan perintah penghentian kerugian (stop loss order) 100 pips (1 pip = $ 10) di atas atau di bawah posisi entri kalian.

Sejalan dengan naiknya atau turunnya modal inti kalian, sesuaikan jumlah resiko dolar kalian. Dengan saldo awal sebesar $ 10.000 dan 1 posisi terbuka, modal inti kalian adalah $ 9000. Jika kalian ingin menambah posisi terbuka kedua, modal inti kalian akan turun ke $ 8.000 dan kalian harus membatasi risiko kalian menjadi $ 900. Risiko dalam posisi ketiga harus dibatasi sampai $ 800.

Keuntungan yang lebih besar, berarti Resiko yang Lebih besar juga
Kalian juga harus meningkatkan tingkat risiko kalian sejalan dengan meningkatnya modal inti kalian. Setelah keuntungan $ 5.000, modal inti kalian sekarang $ 15.000. Kalian dapat meningkatkan risiko kalian menjadi $ 1,500 per transaksi. Atau, kalian bisa mengambil risiko lebih banyak dari keuntungan daripada dari saldo awal asli. Beberapa pedagang mungkin mempertaruhkan risiko hingga 5% dari keuntungan ($ 5.000 dari lot $ 100,000) untuk potensi keuntungan yang lebih besar.

Ini adalah jenis taktik strategis yang memungkinkan seorang pemula untuk mendapatkan pijakan di dalam perdagangan forex yang menguntungkan.

Minggu, 06 Maret 2011

FOREX BISNIS BERISIKO

Banyak trader forex pemula yang terjun di forex gara-gara terpikat daya tarik untuk mencari uang dengan mudah. Website forex menawarkan 'bebas risiko' perdagangan, 'high return' dan 'investasi rendah' – apalagi website yang sifatnya “promosi investasi”, huhuhuhuuuu….tetapi realitas forex ternyata sedikit lebih kompleks. Wahai manusia, jujurlah! Wkwkwkwk….

Ada dua kesalahan umum yang banyak dibuat oleh trader pemula -, yakni trading tanpa strategi dan membiarkan emosi berlangsung. Yah, setelah membuka account forex mungkin tergoda untuk segera live dan memulai trading. Melihat pergerakan EUR / USD misalnya, Anda mungkin merasa bahwa Anda membiarkan kesempatan berlalu begitu saja, jika Anda tidak segera memasuki pasar. Uhf, begitu Anda membeli dan menonton pasar, ternyata dia bergerak melawan posisi Anda. Aduuuuh….! Anda panik dan gak tahan melihat floating minus, “ah, cut saja daripada duit habis!” Ya, mereka yang demikian “maunya” ijo dan mata alergi kalau melihat tanda-tanda gak baik.

Pendekatan semacam ini di forex dijamin hanya akan kehilangan uang, dan Anda buang waktu Anda.

Trader FOREX harus memiliki strategi trading yang rasional dan tidak membiarkan emosi untuk memerintah terhadap keputusan trading mereka. You know?

Contoh di atas adalah keserakahan (memasuki pasar segera) dan takut (jual ketika pasar sementara bergerak melawan Anda). Kalau masih berat untuk meninggalkan sifat-sifat itu, baiknya: "Jauhkan Anda dari perdagangan forex!" Ini pesan langsung dari Pangeran Trading dari kegelapan huahahhahahahaa…..!.

Bagi yang ingin melanjutkan dan mencoba untuk berhasil, tenang Bro.!!!! Kemari sebentar…. saya bisikkan sesuatu…! “Untuk membuat keputusan perdagangan yang rasional trader forex harus terdidik dalam pergerakan pasar. Anda harus mampu menerapkan studi teknis dalam grafik dan plot titik masuk dan keluar. Anda harus mengambil keuntungan dari berbagai jenis order, meminimalkan risiko dan memaksimalkan keuntungannya.”

“Mengapa begitu Pangeran?” tanya cantriknya.

Langkah pertama untuk menjadi trader forex yang sukses adalah memahami pasar dan kekuatan di belakangnya. Siapa saja yang turut serta dalam perdagangan forex dan mengapa? Siapa yang sukses dan mengapa mereka berhasil? Pengetahuan ini akan memungkinkan Anda untuk mengidentifikasi strategi trading yang sukses dan menggunakannya sebagai model untuk Anda sendiri.

Beberapa kalangan yang berpartisipasi dalam forex ( Pemerintah, Bank, Korporasi, Reksa Dana, dan pedagang), dalam setiap kelompok itu memiliki tujuan yang berbeda-beda, tapi satu hal yang semua (kelompok) itu memiliki kesamaan, kecuali pedagang, memiliki kesamaannya pada kontrol eksternal. Setiap organisasi memiliki aturan dan pedoman untuk perdagangan mata uang dan dapat bertanggung jawab atas keputusan perdagangan mereka. Kalau pedagang individu, di sisi lain, bertanggung jawab hanya untuk diri sendiri.

Organisasi besar dan pedagang harus mendekati forex dengan strategi, dan jika Anda berharap untuk berhasil sebagai seorang trader Forex Anda harus bermain dengan aturan yang sama, yakni mempelajari strategi dan peraturan sebelum mulai perdagangan

Manajemen Uang

Manajemen Uang adalah bagian dari setiap strategi trading. Selain mengetahui mata uang untuk perdagangan dan mengenali sinyal masuk dan keluar, trader sukses harus mengelola sumber daya dan mengintegrasikan pengelolaan uang ke dalam rencana tradingnya. Posisi ukuran, margin, keuntungan dan kesanggupan kerugian, juga rencana trading, semua perlu dipertimbangkan sebelum memasuki pasar.

Ada berbagai strategi untuk manajemen uang ini. Masing-masing trader mungkin berbeda, Ada juga yang bergantung pada perhitungan modal inti. Demi menjaga keseimbangan, mereka mulai memperhatikan posisi yang terbuka. Misal nih,..jika saldo awal adalah $ 10.000 dan Anda memiliki $ 1000 dalam posisi terbuka, maka ekuitas inti Anda adalah $ 9000.

Ketika memasuki posisi mencoba untuk membatasi risiko 1% hingga 3% dari setiap perdagangan. Ini berarti bahwa jika Anda trading Forex di account standar sebesar $ 100.000 , Anda harus membatasi resiko Anda menjadi $ 1000 sampai $ 3000 – (lebih $ 1000). Anda melakukan ini dengan menempatkan stop loss order 100 pips (ketika 1 pip = $ 10) di atas atau di bawah posisi entri Anda.

Sebagai ekuitas inti Anda, pergerakan naik atau turun, Anda dapat mengatur jumlah dollar yang menjadi risiko Anda. Dengan saldo awal sebesar $ 10.000 dan satu posisi terbuka ekuitas inti Anda adalah $ 9000. Jika Anda ingin menambahkan posisi terbuka kedua, modal inti Anda akan jatuh menjadi $ 8000 dan Anda harus membatasi risiko Anda menjadi $ 900. Risiko di posisi ketiga harus dibatasi sampai $ 800.

Anda juga dapat meningkatkan tingkat resiko Anda seiring meningkatnya ekuitas. Jika Anda telah diperdagangan berhasil dan membuat keuntungan $ 5000, modal inti Anda sekarang $ 15.000. Anda bisa meningkatkan risiko sampai $ 1500 per transaksi. Atau, Anda bisa mengambil risiko lebih dari laba, daripada mengambil risiko dari saldo awal asli. Beberapa trader memiliki risiko sampai dengan 5% terhadap keuntungan mereka. Kalau Anda?

“Lha saya gak pake modal segitu je, Boss…?”

Saya hanya memberi contoh sebuah keseimbangan risiko. Anda juga harus punya itung-itungan sendiri kalau mau mengikuti mereka yang menggunakan teori equitas inti. Sampean kan modalnya beda-beda, mosok saya contohkan dari setiap modal hehehehe, urus trade Anda…!

Seperti yang Anda lihat, pemula perlu melewati pendidikan, pemahaman dan perencanaan, sebelum mereka benar-benar berada pada perdagangan 'bebas risiko', 'high return' dan janji-janji 'investasi rendah'.

Ingat, forex adalah bisnis yang memiliki risiko sangat tinggi…Waspadalah! Waspadalah!

“Terima kasih Pangeran Kegelapan…! Saya akan menghitung untuk menempatkan risiko trading saya…” jawab cantriknya.

Huahahahahahahaahaaaa…..!

“Halah…Pangeran Kegelapan koq tertawanya gak serem..” Cek Gu Green Park nyletuk… tapi gak lama kemudian…

Kaboooooooooooooooooorrrr….!!!!

Jumat, 29 Oktober 2010

STRATEGI RISK MANAJEMEN

Pasar mata uang sangat spekulatif. Setiap mata uang dapat menjadi sangat mahal atau sangat murah dalam hubungannya dengan pasangannya dalam hitungan hari, jam, atau kadang-kadang, bahkan menit. Sifat tak terduga mata uang inilah menjadi menarik bagi investor untuk melakukan perdagangan dan investasi di pasar mata uang.

Pasar Forex berperilaku sangat berbeda dari semua pasar lainnya. Kecepatan, volatilitas, dan ukuran besar dari pasar Forex tidak seperti apa pun di dunia keuangan. Karenanya, Pasar Forex adalah tidak terkendali. Sama seperti bisnis spekulatif lain, peningkatan risiko mencakup kesempatan untuk keuntungan / kerugian.



Ada hal-hal, yang setiap pedagang harus tahu baik SEBELUM dan SELAMA perdagangan mata uang ini.

Keluar dari pasar pada target yang telah ditentukan sebelumnya.
Batas order, juga dikenal sebagai exit orders, memungkinkan pedagang Forex untuk keluar dari pasar Forex pada target yang telah ditentukan. Selama pengalaman trading, menekan risiko dalam trading adalah dengan penggunakan order pending untuk sebuah transaksi, sehingga harga benar-benar pada kondisi “fix” sesuai yang kita mau, bukan berdasar pada “tangan gatal. Setelah itu tentukan exit target. MisalAnda ingin “buy” pada satu pasangan mata uang, maka exit target /take profit harus ditempatkan di atas harga pasar saat ini. Kalau “ sell” maka exit target /take profit harus ditempatkan di bawah harga order. Yang Anda lakukan ini membantu menciptakan metodologi perdagangan disiplin dan memungkinkan bagi para pedagang untuk tidak selalu berada di depan computer, dan tanpa terus menerus memantau pasar.

Pengendalian risiko dengan membatasi kerugian
Stop / loss order memungkinkan trader untuk mengatur jalur keluar untuk perdagangan yang kalah. Jika kita melalukan transaksi “sell” pada salah satu pasangan mata uang, berhenti / loss order harus ditempatkan di atas harga pasar saat ini. Jika salah satu “buy” pada satu pasangan mata uang, berhenti / loss order harus ditempatkan di bawah harga pasar saat ini. Stop / loss order membantu pedagang risiko kontrol dengan membatasi kerugian. Stop / loss order adalah kontra-intuitif karena pedagang tidak ingin kerugian lebih lanjut. Namun, pedagang akan bahagia bahwa ia telah menempatkan loss order ini. Ketika logika mendikte, seseorang dapat mengendalikan keserakahan.

Penempatan stop loss / loss order dan batas ini akan tergantung pada bagaimana risiko-averse dia selaku seorang trader. Stop / loss order seharusnya tidak begitu ketat, sehingga memicu volatilitas pasar normal. Penempatan stop loss Cuma 10 ipip missal, ini adalah terlalu ketat. Namun harus mencerminkan harapan realistis keuntungan berdasarkan aktivitas perdagangan pasar dan panjangnya satu waktu ingin berada di posisi tersebut.

Perdagangan mata uang asing adalah kesempatan menuntut bagi investor untuk terlatih dan berpengalaman. Namun, sebelum memutuskan untuk berpartisipasi dalam pasar Forex, trader/investor agar memperoleh hasil yang diinginkan dari investasi dan tingkat pengalamannya, lebih baik mengetahui keadaan politik ekonomi sebuah Negara diman a dia menggunakan pairnya. Idealnya…. Setiap transaksi yang melibatkan mata uang melibatkan risiko, ingat… politik dan / atau kondisi ekonomi yang secara substansial suatu Negara dapat mempengaruhi harga atau likuiditas mata uang.

Selain itu, leverage perdagangan Forex berarti bahwa setiap pergerakan pasar akan memiliki efek sama proporsional terhadap dana yang disimpan. Kemungkinan adakah dana y ang tersimpan di bank Anda, yang bisa menopang kerugian total dana Anda manakala Anda terkena Margin Call. Karena posisi yang tersulit adalah saat dana equity semakin menipis, dan terlalu berisiko manakala Anda tetap dalam perdagangan. Maka Anda diminta untuk menyetorkan dana tambahan untuk mempertahankan posisi. Jika Anda gagal memenuhi margin call dalam waktu yang ditentukan, posisi akan dilikuidasi dan trader masing-masing akan bertanggung jawab atas kerugian yang dihasilkan. Tetapi semoga dengan penempatan stop loss yang disiplin, akan bisa memanage trading terhadap risiko.

Menurunkan risiko perdagangan sementara
Perdagangan, seperti seorang analis teknis. Memahami fundamental di balik investasi juga memerlukan pemahaman analisa teknis. Ketika sinyal fundamental dan teknis menunjuk ke arah yang sama, Anda memiliki kesempatan yang baik memiliki perdagangan yang sukses, terutama dengan keterampilan manajemen uang yang baik.

Teknis pedagang menggunakan grafik, trend line, level support dan resistance, pola banyak dan analisis matematis untuk mengidentifikasi peluang trading, sedangkan fundamentalis meramalkan pergerakan harga dengan menafsirkan berbagai data ekonomi, termasuk berita, indikator yang dikeluarkan pemerintah dan laporan, dan bahkan rumor. Pergerakan harga paling menarik Namun, terjadi ketika kejadian tak terduga terjadi. peristiwa tersebut dapat berkisar dari sebuah bank Central menaikkan suku bunga domestik karena alasan suatu tindak peperangan atau hanya pemilu politik dan isu-isu ekonomi lainnya..

Oleh karena itu, 'Jadilah disiplin!'. Buat posisi, memahami alasan karena mengambil posisi, dan menetapkan stop loss dan tingkat target. Disiplin termasuk harga mati sebagai trader dan tidak mengikuti pola godaan untuk tetap tinggal dengan posisi kalah. Jika seseorang lupa aturan dan perdagangan terhadap tren, kita akan menderita tidak hanya kekhawatiran psikologis tetapi juga sering mengalami kerugian. Jangan menambahkan ke posisi kalah. Banyak pedagang sukses mengatur trading mereka dengan “berhenti trading” manakala terjadi kekalahan dalam trading mereka.

Insya Allah, Anda menjadi trader yang hebat! Amiin..

Sabtu, 11 September 2010

PENGGUNAAN STOP LOSS DAN TECHNIK MEMASANGNYA

Hentikan kerugian (Stop Loss) adalah jenis kontrak berjangka agar pedagang dapat membatasi kerugian pada setiap perdagangan tertentu. Pada kontrak berjangka pedagang membeli (buy), ia akan menempatkan stop loss di suatu tempat di bawah harga entri-nya. Untuk kontrak pedagang menjual (sell), stop loss akan ditempatkan di suatu tempat di atas harga entri.
Manfaat Menggunakan Order Stop Loss

Setiap rencana perdagangan Anda harus bersedia mengambil risiko pada setiap perdagangan itu sendiri. Cara terbaik untuk menerapkan rencana itu adalah dengan menempatkan order stop loss pada setiap posisi segera setelah perintah dijalankan. Ini akan membuat Anda disiplin dalam mengendalikan risiko Anda dan membantu Anda tetap pada rencana trading anda.

Bagian terbaik dari stop loss order adalah bahwa Anda dapat menempatkan dan menghargai manajemen risiko. Sebuah kesalahan umum di kalangan pedagang adalah bahwa mereka akan duduk dan menonton perdagangan buruk yang kemudian menjadi bencana. Ya, mereka ini adalah para pedagang yang tidak memanfaatkan fasilitas order stop loss. Hal ini sangat sering terjadi, jika Anda telah profit $500 dari $1000, tetapi karena tidak dipasang stop loss, Anda suatu saat bisa saja rugi $1000 atau malah ludes semuanya.

Mengapa Sebagian Pedagang Menolak Menggunakan Order Stop Loss?
Beberapa pedagang forex takut untuk mengambil kerugian. Tetapi yang terjadi justru, account tidak terselamatkan. Ego bisa menjadi sangat mempengaruhi hal ini. Beberapa orang berpikir mereka benar dan yakin pada setiap perdagangannya. Kenapa bisa terjadi? Karena kadang-kadang pasar akan menjilat order stop loss Anda dan berbalik. Apakah Anda tidak menggunakan stop loss, Anda masih akan berada di perdagangan dan bahkan mungkin menunjukkan keuntungan. Saya dapat memberitahu Anda bahwa terjadi pada semua orang, tetapi dalam jangka panjang Anda jauh lebih baik untuk menggunakan perintah stop loss daripada menderita kerugian besar. Ada saat-saat harga bergerak lebih tinggi atau lebih rendah daripada yang diharapkan dan yang satu perdagangan yang seperti itu dapat melumpuhkan account Anda.

Dengan membatasi risiko Anda, Anda memastikan bahwa Anda akan dapat terus diperdagang saat segala sesuatu tidak berjalan sesuai rencana dan Anda akan selalu siap.

Technik Memasang Stop Loss
Saya akan mengadopsi sebuah artikel yang saya ambil dari Futuresgalleriablog, lebih lengkapnya begini:

Stop Loss merupakan salah satu cara untuk meminimalisir resiko dan memaksimalkan profit di setiap posisi trading kita. Dengan menggunakan Stop Loss, kita dapat menghindari skenario dimana kita banyak mengakumulasikan profit, akan tetapi satu buah kesalahan / loss yang besar akan menyapu habis jumlah akumulasi total profit kita.

Salah satu teknik yang banyak digunakan oleh beberapa trader yang sukses adalah dengan memindahkan Stop Loss ke tingkat break event point / impas setelah harga bergerak sesuai dengan open posisi. Trailing stop merupakan cara berikutnya yang bisa dilakukan untuk mengunci profit yang sudah Anda dapatkan.

Berikut adalah 3 trading tips yang dapat digunakan dalam menentukan Stop Loss:
  1. Two-Day Hi/Lo Method>>>Teknik ini banyak digunakan oleh para fund manager. Penerapan dari teknik ini adalah dengan menempatkan Stop Loss kira-kira 10 pips di atas 2-day-high ataupun 2-day-low pada dua hari sebelumnya. Teknik ini lebih cocok digunakan oleh para long term trader yang mempunyai jumlah capital yang besar.
  2. Parabolic Stop and Reversal (SAR)>>>Parabolic SAR pada dasarnya adalah indikator volatility yang menampilkan sejumlah titik-titik kecil yang berada diatas / dibawah chart, namun kita juga bisa menggunakan titik ini sebagai acuan Stop Loss. Teknik ini bisa digunakan untuk para intraday trader.
  3. Support & Resistance>>>Jika suatu harga menembus support / resistance level, maka support ini berubah menjadi resistance dan ini berlaku sebaliknya. Anda dapat menempatkan Stop Loss 20 pips dibawah support level, atau 20 pips di atas resistance level. Teknik ini biasa digunakan juga oleh para intraday trader.
Sekali lagi, Stop Loss merupakan salah satu cara untuk meminimalisir resiko dan memaksimalkan profit di setiap posisi trading kita. Dengan menggunakan Stop Loss, kita dapat menghindari skenario dimana kita banyak mengakumulasikan profit, akan tetapi satu buah kesalahan / loss yang besar akan menyapu habis jumlah akumulasi total profit kita.

Jika Anda sudah paham tentang penggunaan Stop Loss ini dan ingin melanjutkan pembelajarannya pada terminologi forex, Anda bisa ke TKP, disini!

Semoga bermanfaat!

BELAJAR MANAJEMEN RISIKO

Saya bersyukur sekali jadi pengangguran, hehehe...(belum-belum sudah ketawa), kalau saya punya pekerjaan (selain forex) tentu saya tidak bisa total di forex seperti sekarang, dan pasti pun tidak bisa menyediakan menu-menu posting sebanyak ini di Cafe saya. Saya juga bersyukur, di gubuk saya terpasang fasilitas "hotspot", jadi selalu ada teman-teman yang menemani saya ONLINE. Disini seperti toko laptop, hihihihihi... Jelasnya, saya bersyukur karena saya bisa berbagi... Yang lebih bersyukur lagi, karena teman-teman selalu mengingatkan saya untuk memenej hidup. Sering ONLINE menyebabkan lupa waktu, malam untuk hidup dan siang untuk mati hehehe... "Awas! Kematian mendadak sering diakibatkan karena gagal dalam manajemen," kata mereka.

Maka kalau saya ada ide menulis judul BELAJAR MANAJEMEN RISIKO, saya jadi ingat teman-teman yang selalu mengingatkan saya itu. Oleh karena itu, bicara manajemen risiko Forex pun dapat membuat perbedaan antara hidup atau mati mendadak dengan forex trading. Anda dapat memiliki sistem perdagangan yang terbaik di dunia dan masih gagal tanpa manajemen risiko yang tepat. Belajar manajemen risiko merupakan kombinasi dari beberapa ide untuk mengendalikan risiko trading Anda. Hal ini dapat membatasi ukuran lot Anda, lindungi nilai, perdagangan hanya selama beberapa jam atau harian tertentu, atau mengetahui kapan harus mengambil kerugian.

Mengapa manajemen risiko forex penting?
Manajemen risiko adalah salah satu konsep yang paling kunci untuk hidup sebagai seorang trader forex. Ini adalah konsep yang mudah dipahami bagi para pedagang, tapi lebih sulit untuk benar-benar diterapkan. Saya juga sulit tidak tidur siang jika malamnya tidak tidur hehehehe... Nah, Broker telah banyak berbicara tentang manfaat menggunakan leverage.Hal ini menyebabkan para pedagang untuk datang ke platform trading dengan pola pikir bahwa mereka harus mengambil resiko besar dan bertujuan untuk dollar yang besar. Rasanya terlalu mudah bagi mereka yang telah melakukannya dengan demo account, tapi begitu dengan uang nyata dan emosi datang, segalanya berubah. Di sinilah belajar manajemen risiko yang benar adalah penting.

Mengendalikan kerugian
Salah satu bentuk manajemen risiko adalah mengendalikan kerugian Anda. Tahu kapan untuk memotong kerugian Anda pada perdagangan. Anda dapat menggunakan berhenti paksa atau berhenti mental. Istilah berhenti paksa adalah ketika Anda menetapkan stop loss Anda pada tingkat tertentu ketika Anda memulai usaha Anda. Sebuah berhenti mental adalah ketika Anda menetapkan batas untuk berapa banyak tekanan atau penarikan Anda akan mengambil untuk perdagangan. Mengetahui di mana menetapkan stop loss Anda adalah ilmu penting untuk dirinya sendiri, tetapi yang utama adalah harus dengan cara yang cukup cerdas membatasi risiko perdagangan dan masuk akal untuk Anda. Setelah stop loss Anda sudah diatur di kepala Anda, atau pada platform trading Anda. Jika Anda meninggalkannya atau tidak cerdas karena terlalu jauh stop loss Anda, maka sebenarnya sangat mudah untuk jatuh karena harga ternyata bergerak lebih jauh dan jauh. Jika Anda melakukan ini, Anda tidak memotong kerugian Anda efektif dan akan menghancurkan Anda pada akhirnya.

kok bisa? Ya bisa saja, kan sekarang sudah pakai MM yg ketat, hanya meresikokan 5% dari equity. Jadi kalaupun loss, harus loss 20x berturut-turut baru deh kena MC. Yang mana sangat kecil kita "terjerembab di lubang yang sama" sampai 20x.

Jadi menurut saya, trading forex ini lebih ke psikologi saja. Dengan mental kuat, disiplin tinggi, MM yang baik (ini semua masuk psikologi kan ya?) maka bolehlah kita berjaya di forex. Sayangnya utk mendapatkan itu semua tidak bisa dalam waktu semalam... ada yang butuh berminggu-minggu... ada yang berbulan-bulan... bahkan ada yg bertahun-tahun....

Prinsip saya satu: never ever give up!
Jangan pernah menyerah sebelum sampai ke tujuan...


Menggunakan leverage yang benar
Iklan Broker mempengaruhi Anda, Anda akan berpikir bahwa itu layak untuk membuka rekening dengan $ 300 dan menggunakan 200:1 leverage untuk membuka perdagangan mini lot sebesar $ 10.000 dolar dan ganda uang Anda dalam satu perdagangan. Tidak ada yang bisa lebih jauh dari kebenaran. Tidak ada rumus ajaib yang tepat ketika untuk mencari tahu berapa leverage yang akan Anda gunakan, (ini pun sulit kalau sekedar menerima saran orang lain), namun pada awalnya, leverage lebih kecil lebih baik. Setiap pedagang akan memiliki tingkat toleransi mereka sendiri untuk risiko. Tidak semua orang memiliki $ 5.000 untuk membuka rekening, namun penting untuk memahami risiko yang lebih besar dengan menggunakan leverage yang lebih besar, dengan saldo rekening kecil. Menjaga ukuran lot yang lebih kecil akan memungkinkan Anda untuk tetap fleksibel dan mengelola perdagangan anda dengan logika bukan emosi.

Meskipun dengan menggunakan leverage kecil adalah hal yang baik, tidak akan membantu Anda sekali jika Anda membuka posisi terlalu banyak. Dengan membatasi open posisi Anda maka akan mengurangi risiko Anda dan menjaga Anda berada di permainan untuk jangka panjang.

Kesimpulan
Manajemen risiko adalah tentang menjaga risiko di bawah kendali Anda. Risiko Anda lebih terkontrol, semakin fleksibel Anda dapat bila Anda perlu. Trading Forex adalah tentang kesempatan. Pedagang harus mampu bertindak ketika peluang-peluang tersebut muncul. Dengan membatasi risiko Anda, Anda memastikan bahwa Anda akan dapat terus diperdagangkan saat segala sesuatu tidak berjalan sesuai rencana dan Anda akan selalu siap. Menggunakan manajemen risiko yang benar dapat menjadi perbedaan antara menjadi trader forex profesional atau trader gulung tikar. Maka tidak salah dong, kalau saya ungkapkan bahwa ini antara hidup dan mati account Anda. So,.... ini sangat penting buat Anda!

Klik disini untuk mempelajari lebih lanjut!

Kamis, 10 Juni 2010

STRATEGI MANAJEMEN RISIKO

Pasar Forex memberinya kecepatan dan likuiditas seperti ada pasar keuangan dunia lainnya. Kerugian sih ada, tetapi Profits bahkan bisa lebih tinggi! Tapi sama seperti perdagangan spekulatif lainnya, risiko diperkuat dengan probabilitas untuk keuntungan yang lebih tinggi / rugi.

Keluar dari pasar pada target saat target profit
Yang penting kita membuat metodologi trading disiplin, sabar dan tidak serakah, hal ini untuk memperbaiki batas keuntungan yang ingin kita buat, dan kemudian keluar pasar. Kita bebas memantau pasar dan tidak perlu terus menerus duduk di depan komputer sepanjang hari.

Batasi kerugian
Siapkan batas kerugian (stop loss), hal ini memungkinkan para investor untuk mengatur jalur keluar dari kerugian. Dengan membatasi kerugian Anda ke posisi preset, Stop loss membantu investor kontrol terhadap kondisi risiko. Dengan menempatkan mereka dengan baik di muka, Anda memiliki gagasan yang hampir akurat mengenai berapa banyak Anda akan rugi.

Akurat menempatkan stop dan limit order
Di mana tempat berhenti investor dan order batas masing-masing, trader perlu analisa yang matang, karena ada ubungannya dengan menentukan jumlah risiko. Hal ini tidak dianjurkan untuk menempatkan stop loss terlalu dekat dengan harga pasar yang normal, bisr sds kelonggaran harga untuk joged. Demikian juga, dalam penempaatan order harus mencerminkan harapan rasional keuntungan yang Anda harapkan, berdasarkan aktivitas perdagangan pasar. Mereka harus ditetapkan pada tingkat yang tidak overexposed untuk perdagangan, dan juga tidak terlalu dekat dengan pasar.
perintah 'Stop-loss' dan 'limit' harus benar-benar dianalisa secara benar.

Analisa sementara perdagangan Forex
Hal-hal untuk mengetahui tentang Forex, perlu memahami semua kerumitan dasar di balik suatu investasi, dan pemahaman perdagangan pasar utama, adalah cara yang benar untuk lanjut tentang trading Forex. Analisis teknis yang terampil dan keterampilan manajemen uang yang baik adalah kebutuhan untuk perdagangan dengan baik. Termasuk menganalisis pasar dan menciptakan posisi, serta menetapkan stop loss dan profit

Selalu ada risiko dalam Forex maka diperlukan keahlian dalam menanganinya.Semoga artikel ini sedikit bisa membantu Anda. Terima kasih dan selamat trading. Ciluk Baaaa....!!! Langsung disini Klik!

Senin, 08 Maret 2010

MENGENAL MANAJEMEN RISIKO

Menangis mendadak dalam trading forex? Hik hik hik hik…Anda bisa saja memiliki sistem perdagangan yang terbaik di dunia (sekalipun) tetapi Anda masih gagal tanpa manajemen risiko yang tepat. Anda bisa saja, ketika trading tiba-tiba kebelet pipis, dan begitu kembali melihat chart, uang Anda sudah ludes di makan vampir forex ha ha ha ha. Kalau Anda punya penyakit jantung, bisa-bisa Anda mati dengan mata melotot melihat balance.

Kawan, jangan takut… saya hanyalah Pangeran Trading dari Kerajaan Underground ha ha ha ha ha. Kadang saya menakut-nakuti, kadang juga melawak untuk menghibur Anda… Dengarkan saja saya ngoceh ga’ genah. Karena terus terang saya juga sedang resah. Saya bicara risiko, bicara sesuatu yang dibenci para "trader payah".

Manajemen risiko
Anda tahu manajemen risiko? Adalah kombinasi dari beberapa ide untuk mengendalikan risiko trading Anda. Hal ini agar dapat membatasi ukuran banyaknya perdagangan, hedging, atau mengetahui kapan harus mengambil kerugian.

Mengapa manajemen risiko penting?
Manajemen risiko adalah salah satu konsep dan merupakan nyawa sebagai seorang forex trader. Ini adalah konsep yang mudah dipahami bagi para trader, tetapi lebih sulit untuk benar-benar diterapkan. Broker banyak berbicara tentang manfaat menggunakan leverage. Hal ini menyebabkan para pedagang untuk datang ke platform perdagangan dengan pola pikir bahwa mereka harus mengambil risiko besar dan bertujuan untuk memperoleh banyak uang. Tampaknya terlalu mudah bagi mereka yang telah melakukannya dengan demo account, tapi begitu dengan uang beneran, maka emosi datang, segalanya berubah. Di sinilah manajemen risiko benar-benar penting.

Mengendalikan kerugian
Salah satu bentuk manajemen risiko adalah mengontrol kerugian. Tahu kapan untuk cut loss pada perdagangan. Berhenti adalah ketika Anda menetapkan stop loss pada level tertentu Anda untuk melakukan perdagangan. Menyiapkan mental ketika Anda menetapkan pada batas berapa Anda akan mengambil profit dalam perdagangan.

Mencari tahu di mana harus menetapkan stop loss adalah ilmu, tapi yang utama adalah Anda harus memiliki cara yang cerdas untuk membatasi risiko pada perdagangan yang masuk akal bagi Anda.

Selain menggunakan istilah StopLoss, langkah yang terbaik adalah menggunakan locking, kalau jarak pip masih terlalu pendek dan diyakini akan berbalik sebaiknya menggunakan locking. Karena kalau locking jarak tidak terlalu jauh, akan mudah diatasi dalam pengambilan membuka lock-nya. Lagi pula strategi ini cukup nyaman dijalankan. Cuma kalau sudah terlalu jauh jaraknya bisa membuat Anda tambah tertekan. Strategi lain, Anda lakukan strategi switching, pembahasan lengkap klik disini.

Intinya
Manajemen risiko adalah semua tentang menjaga risiko terkendali. Yang lebih terkontrol risiko Anda, pilihlah strategi yang fleksibel menurut Anda nyaman. Forex trading adalah tentang kesempatan. Pedagang harus mampu bertindak ketika peluang tersebut muncul. Dengan membatasi risiko Anda, Anda memastikan bahwa Anda akan dapat terus diperdagangan saat segala sesuatu tidak berjalan seperti yang direncanakan dan Anda akan selalu siap. Menggunakan manajemen risiko yang tepat dapat menjadi perbedaan antara menjadi seorang trader forex profesional atau trader forex kacangan. Uch…..