Minggu, 20 Desember 2009

HMB Horlis Mitra Buana dan Forex

Kali ini saya ingin posting sesuatu yang bermanfaat untuk Anda ketahui. Sebenarnya sih ini sifatnya kasuistik di wilayah Cilacap Jawa Tengah, tetapi tak mengapa kan yang penting hikmahnya. Ini persoalan bisnis investasi. Tahu bisnis investasi? Anda pernah mengikuti bisnis investasi? Bagaimana hasilnya? Merasa ditipu atau benar-benar bisnis yang bisa membuktikan sukses?....

Beberapa tahun yang lalu di wilayah Cilacap geger sebuah bisnis investasi yang sangat menjanjikan. Anggotanya mencapai 8 ribu orang. Weleh weleh... Namanya Horlist Mitra Buana yang disingkat HMB. Direkturnya Bapak Solichun Hadi Atmaja. Selama 18 bulan berjalan ternyata berakhir dengan kemacetan. Ada yang salah?

Sudah dua tahun ini tidak ada status yang jelas terhadap HMB setelah kemacetannya. Tidak ada yang ditangkap satu pun, termasuk pengurus koperasi Mitra Buana-nya (sebagai ketiak HMB). Tidak ada anggota HMB yang demonstrasi dan belum ada anggota koperasi yang "macam-macam". Sepertinya, semua dibawah kendali psikologis masing-masing. Psikologis yang menderita, terhina dan lain-lain. Anggota HMB (mantan atau masih?) hidup menderita, beli beras saja sudah sulit, biaya sekolah anak-anak terbengkalai, hidupnya dikejar-kejar hutang, beberapa dept colektor menagih setiap saat. Ada yang dipenjara, ada yang dipecat, bunuh diri, stroke, bercerai suami isteri. Sangat memilukan. Kehidupan mereka berbalik 180 derajat. Hidup mereka rata-rata tidak tenang dan jauh dari kenyamanan. Cuma akhir-akhir ini muncul kepedulian dari beberapa orang anggota membentuk semacam adanya Tim Investigasi untuk mencari kebenaran yang menamakan dirinya Cilacap Menggugat. Waduh, sapi sayang, saya mendapat informasi ini juga telat, karena baru semalam saya menemukannya di internet.

Mengapa mereka sampai begitu menderita? Karena mimpi yang ditawarkan dan "jaminan" uang kembali manakala terjadi kemacetan. Siapa yang tidak ngiler kalau ada bisnis investasi hasil rata-rata 15 % setiap bulan dan ada penjaminan uang kembali manakala terjadi kemacetan. Bisnis investasi adalah bisnis bibir, bisnis kepercayaan. Dari kepercayaan itu mereka menjual sawah, hewan ternak dan banyak lagi pinjam ke bank. Tetapi kepercayaan ribuan anggota HMB dikhianati. Penjaminan dari bank garansi senilai 200 milyard ternyata hanya cek kosong tiada arti, sama seperti selembar surat cinta bulshit, ngegombal yang telah usang dan tidak berguna.Entahlah siapa yang mengkhianati, tetapi pasti ada dan itulah yang harus dicari kebenarannya. Maka saya mendukung 100 % Cilacap Menggugat.

Mengapa HMB macet?
Untuk menjawab pertanyaan itu, seharusnya kita beralih terlebih dahulu kepada pertanyaan mengapa HMB bisa memberikan hasil investasi sebesar itu? Tentu tidak banyak yang tahu, tetapi bagi beberapa orang sangat tidak asing. Tidak lain karena di HMB ada sebuah dapur tempat memasak, namanya FOREX. Inilah yang sering disebut pihak ketiga oleh para pengurus HMB manakala ada pertanyaan dari anggota, kemana HMB berinvestasi, sehingga menghasilkan sesuatu yang fantastis. Mereka para pengurus cenderung menyamarkan istilah forex dengan "pihak ketiga" sebagai partner bisnis atau menyebut foreign Exchange (istilah yang sulit dimengerti oleh orang awam), lebih disamarkan lagi dengan istilah foreging. Waduh...My God!

HMB mulai terombang-ambing di bulan Agustus 2007. Pergerakan harga saham maupun mata uang dalam perdagangan dunia waktu itu sulit diprediksi, lepas dari pergerakan harga biasanya, dampaknya beberapa perusahaan financial asing banyak yang kolaps, bisnis investasi online yang bernama Swiscash ambruk. Termasuk... HMB???

Tetapi Direktur CV HMB Bapak Solichun Hadi Atmaja optimis, gonjang-ganjing HMB akan berlalu. Beliau tidak sadar dan tidak tahu, HMB tidak akan bisa bangkit! Mengapa? Bapak Direktur bukan seorang trader forex, bukan pialang saham dan tidak mengerti apa pun tentang forex. Saya paham 100 % tentang hal itu. Beliau hanya seorang fund manager yang mengumpulkan dana dari orang lain yang jumlahnya ribuan (karena kecerdasan beliau dalam meyakinkan dan mempengaruhi). Menurut saya, jalan pikirannya adalah bagaimana agar ribuan anggota ini tenang, (pura-pura...atau beneran yah...) pergi ke Singapura. Ada perusahaan Induk HMB Buana Corporation disana...(katanya) Menurutku sih beliau jalan-jalan di Batam atau entah dimana menemui para trader-nya, Tidak perlu ke Singapura ah... Ngapain...? Kalau iya, ke Singapura mestinya ada foto-foto beliau dong yang dipamerkan pada slide di depan seluruh anggota HMB untuk menunjukkan aktivitasnya disana, sekaligus pamer kebanggaan... Iya gak sih? Saya rasa beliau menata pikir, sambil mencari jalan keluar, sambil lihat modal tinggal berapa... he he he he. Nah, dalam kebingungan itulah beliau bertemu dengan Bapak "jendral" Satria Mulya Negara. Maaf, saya sebut Jenderal, karena Bapak Direktur HMB begitu tunduk banget tuh sama beliau. Nah sebenarnya, kenapa begitu? Karena Bapak Direktur sudah kehilangan pegangan, pastinya para trader forex-nya mengatakan, "Bos, tidak bisa lagi untuk menghasilkan seperti kemarin-kemarin. Apalagi ribuan orang Bos!" Ups! Down-lah si Direktur HMB ini. Pertemuan dengan si Jenderal ini pasti sedikit melegakan Bapak Direktur, karena pasti si jenderal memberikan suatu solusi yang dianggap baik dan bisa dilaksanakan. Kembali pada konsep: tidak ada rotan akar pun jadi. Solusi apa? Menurut saya solusinya adalah berbohong sementara. He he he he. Anggota dijanjikan saja, sambil terus diberikan bonus-bonus jeruk makan jeruk tadi. Nah ini yang terpenting, HMB tidak macet, sedang dicarikan alternatif lain yang konvensional, usaha yang lebih baik, sambil menumpuk dana baru dari anggota lama maupun baru. Dan inilah kejahatan terbesar abad ini... hikz hikz hikz. Jurus selanjutnya anggota tetap diberikan bonus. Tetapi sesungguhnya, dana yang untuk bonus beberapa bulan waktu itu sudah jeruk makan jeruk. Sedang jurus andalannya adalah sedikit banyak berbohong.... Tetapi ini idenya siapa ya? Saya tidak tahu Bro'.

Keganjilan pernah saya rasakan, ketika Bapak Dirut ini mencari-cari pembeli besi. Saya katakan, "koq aneh, ini ada lembar surat perjanjian (berbahasa inggris sih) ada perusahaan yang siap membeli berjuta-juta ton besi melalui HMB. Kenapa dikatakan bonus gak cair-cair karena tidak ada pembeli besi? Beliau malah cerita besi di Ternate... Waduh, Ternate itu gak ada besi-besi yang dimaksud, Bro'!Besi rongsokan, banyak kali' he he he he. Tetapi nanti dulu... HMB jual besi untuk memberikan bonus anggotanya (yang sudah kadung tinggi?) Memangnya, HMB punya besi? Besi apaan, kapan belinya? OH, ada ralat... HMB hanya sebagai perusahaan jasa saja. Wait... wait wait.... Apalagi hanya sebagai perusahaan jasa.
Waduh, pusing kalau mengikuti perkembangan pada saat-saat itu. Ada janji besar tetapi tidak ada yang rasional. Apakah ini skenario? Lalu siapa yang membuat skenario ini? Saya tidak tahu Bro'.

Sudahlah, banyak sekali kalau saya harus curhat dan beranalisa. Sekarang begini saja, saya juga ingin realistis. Untuk mengembalikan dana/uang Anda yang telah hilang di HMB (katakanlah forex) bisa dikembalikan melalui forex. Hanya saja dengan keyakinan, pengetahuan dan perencanaan yang matang. Temen-temen di HMB kalau ingin meningkatkan taraf hidup seperti yang saya jalani selama ini, silahkan menghubungi saya, insya Allah saya siap berbagi rasa, menularkan pengetahuan forex saya (meski bukan seorang master forex) tetapi mungkin pengalaman menjadi trader forex selama 2 (dua) tahun banyak yang bisa di bagi. Khusus Anda rekan HMB gratis koq he he he he he.

Semoga ada manfaatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar